Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Internasional Madrid Kaget Temukan Puluhan Ribu Anak Ayam dan 6.000 Di Antaranya Mati

Kompas.com - 09/10/2020, 16:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

MADRID, KOMPAS.com - Sekitar 23.000 anak ayam ditemukan di bandara internasional Madrid Barajas di Spanyol dan banyak dari mereka mati, setelah ditinggalkan begitu saja di dalam kotak karton selama 3 hari.

Melansir CNN pada Jumat (8/10/2020), unggas yang baru berusia beberapa hari, telah dibiarkan di luar gedung bandara dalam kotak karton selama tiga hari tanpa makanan atau air, menurut siaran pers dari Kepolisian Nasional Spanyol yang diterbitkan pada Rabu.

Total ada 26.000 anak ayam, 6.000 di antaranya telah mati pada saat petugas tiba di lokasi tumpukan kardus anak ayam.

Anak-anak ayam yang masih hidup menderita hipotermia dan mencoba bertahan dengan memakan sisa-sisa bangkai anak ayam di dekat mereka, kata polisi.

Anak-anak ayam itu diangkut dalam kotak karton yang rusak setelah basah karena hujan, membuat pengiriman lanjutan mereka "tidak dapat dilakukan", menurut laporan polisi.

Baca juga: 5.000 Hewan Peliharaan Mati dalam Kardus di China, Seminggu Tidak Makan

"Pembusukan hewan yang mati menciptakan bau menyengat yang membuat kondisi ayam yang masih hidup menjadi lebih buruk," tulis siaran pers tersebut.

Polisi yang diberitahu tentang anak ayam itu pada akhir pekan, belum mengatakan ke mana tujuan ribuan anak ayam itu akan dikirim dari bandara.

Petugas menghubungi 2 organisasi perlindungan hewan, Salvando Peludos dan Asociación para la Liberación y el Bienestar Animal (ALBA), yang mengirimkan stafnya ke lokasi untuk menyelamatkan para anak ayam yang masih hidup, pada Minggu (4/10/2020).

Baca juga: Memilukan, Balita Dikurung di Kandang dan Dikelilingi Hewan Terlantar

Fernando Sanchez, presiden Salvando Peludos, mengatakan kepada CNN bahwa situasi yang mereka temukan di bandara "luar biasa", dan bertanya-tanya mengapa seseorang tidak segera membunyikan alarm.

"Saya harap saya tidak pernah melihat yang seperti itu lagi," katanya.

Carolina Corral, presiden ALBA, mengatakan kepada CNN bahwa itu adalah pemandangan yang "mengerikan", dan secara emosional sulit untuk memilah-milah kotak ayam untuk menemukan yang selamat.

Baca juga: Binatang Kecil Pembunuh Ratusan Hewan Ternak di Louisiana

Itu juga merupakan tantangan logistik bagi organisasi tersebut, yang biasanya menangani kucing dan anjing, katanya.

"Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk memberi mereka kesempatan terbaik untuk bertahan hidup karena kami tidak pernah dihadapkan pada situasi seperti ini," tambah Corral.

Kedua organisasi meminta bantuan media sosial dalam menyelamatkan anak ayam.
Sekitar 3.200 anak ayam yang selamat didistribusikan ke rumah yang mau memelihara mereka secara berkelompok, kata Sanchez, tetapi yang lainnya terus meninggal karena kondisinya yang parah.

Baca juga: Perancis Juara Eropa dalam Menelantarkan Hewan Peliharaan, Ini Sebabnya

Polisi mengatakan bahwa perusahaan operator bandara internasional tersebut telah menghubungi perusahaan pengiriman anak ayam, tetapi menolak untuk bertanggung jawab atas mereka dan meninggalkan mereka di terminal kargo.

Investigasi terus berlanjut dan polisi mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab dapat didakwa dengan tindakan kekejaman terhadap hewan.

"Yang harus kami coba dan lakukan adalah memastikan bahwa kejadian yang sama ini tidak ada lagi, bahwa hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi," kata Corral.

Baca juga: Bencana Minyak Tumpah Mauritius, Hewan Laut Mulai Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com