Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis "Juara Eropa" dalam Menelantarkan Hewan Peliharaan, Ini Sebabnya

Kompas.com - 23/08/2020, 09:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

PARIS, KOMPAS.com - Setelah menjalani karantina wilayah selama beberapa bulan, warga Perancis semakin ingin menjauh dari kota-kota mereka yang menyesakkan.

Lalu lintas jalanan yang padat di berbagai kota Perancis menunjukkan bagaimana perayaan musim panas tahunan tengah berlangsung di negara itu.

Di tengah hiruk-pikuk itu, warga Perancis mendapat julukan tidak mengenakkan sebagai "juara Eropa" dalam hal meninggalkan hewan peliharaan yang dianggap terlalu merepotkan untuk ikut dalam liburan musim panas.

Baca juga: Bencana Minyak Tumpah Mauritius, Hewan Laut Mulai Mati

Kesibukan tempat penampungan hewan di berbagai kota menjadi bukti kebiasaan yang unik sekaligus menyedihkan ini.

Betty Loizeau telah menjalankan penampungan hewan di utara kota Toulouse selama lebih dari 20 tahun. Ada kelinci, babi, dan bahkan kambing di tempat itu, masing-masing memiliki kisah pengabaian.

"Pemilik jarang memiliki keberanian untuk datang bersama teman yang tidak mereka inginkan ini," kata Loizeau.

"Sebaliknya, mereka menelepon dan memberi tahu di mana hewan itu bisa kami temukan."

"Mereka kadang juga meninggalkannya di dalam kotak di luar penampungan, dalam kegelapan," ujarnya.

Baca juga: Video Langka Ungkap Prosesi Penyembelihan Hewan Kurban di Era Turki Ottoman

Seekor kucing berbulu putih yang pendiam dan tak responsif, meringkuk di bagian paling belakang kandang. Pemilik kucing bernama Pom Pom itu melepaskannya setelah 15 tahun. Alasannya, sang pemilik itu mendapat pacar baru yang tidak suka kucing.

Kucing lain, Misha, memiliki kaki yang bengkok parah setelah melompat dari balkon. Pemiliknya tidak ingin membayar biaya dokter hewan dan begitulah alasan dia berakhir di penampungan.

Ada banyak anjing juga tinggal di penampungan itu. Pepito, anjing berusia lima tahun, adalah salah satunya. Pemiliknya mengikat Pepito di samping tiang lampu sebelum memanggil tim penyelamat hewan.

Betty Loizeau dan ibunya Josette mengelola penampungan hewan di Toulouse, Perancis.BBC INDONESIA Betty Loizeau dan ibunya Josette mengelola penampungan hewan di Toulouse, Perancis.
"Alasan yang biasanya mereka katakan adalah bahwa mereka akan berlibur, memiliki bayi, pindah rumah, atau mereka memiliki pasangan baru yang alergi," ujar Loizeau.

Loizeau mengatakan, pemilik hewan peliharaan itu berasal dari semua kelas sosial. Namun, kata dia, perlakukan buruk paling tinggi terjadi di permukiman miskin dan di komunitas pengelana Roma.

Bagi penampungan hewan, musim panas adalah waktu tersibuk mereka dalam setahun.

Baca juga: Dijajah Israel, Warga Palestina Berjuang Selamatkan Hewan Telantar 

Ilustrasi anjing peliharaan telantar di Perancis.BBC INDONESIA Ilustrasi anjing peliharaan telantar di Perancis.
Merujuk data resmi, lebih dari separuh rumah tangga di Perancis memiliki setidaknya satu hewan peliharaan. Jadi, menyebut Perancis sebagai negara pencinta hewan peliharaan sepertinya merupakan asumsi yang adil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com