Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Perancis Selidiki Kasus Horor 15 Kuda Dimutilasi secara Misterius

Kompas.com - 19/08/2020, 17:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

PARIS, KOMPAS.com - Polisi Perancis tengah menyelidiki sekelompok kriminal yang melakukan mutilasi terhadap total 15 kuda dan keledai hidup sejak awal 2020.

Hewan-hewan ternak itu mati dalam keadaan mengenaskan, dengan satu mata dan tulang pelipis tercungkil serta anggota tubuh lainnya seperti telinga dan hidung.

Melansir Daily Mail, sejauh ini tim penyelidik baru menduga motif dari pembunuhan hewan-hewan itu adalah ritual sadis atau pun tantangan 'online'.

Baca juga: Temuan Kuda Beku Ungkap Kehidupan di Pompeii 2.000 Tahun Silam

Pada Senin kemarin (17/8/2020) seekor kuda ditemukan mati dengan kondisi hidung, telinga dan salah satu matanya dicungkil. Kejadian itu ditemukan di wilayah Jura.

Sebelumnya, seekor kuda di wilayah yang sama juga mengalami hal serupa dengan tulang pelipis yang juga dicungkil. Hewan-hewan itu mati mengenaskan.

Petugas polisi lokal telah mengeluarkan permohonan untuk informasi tentang siapa pun yang terlihat bertindak mencurigakan di dekat padang rumput, peternakan atau pun pusat tempat berkuda.

Baca juga: Fosil Kuda Ungkap Jejak Orang Terpandang di Pompeii 2.000 Tahun Lalu

"Kasus-kasus ini ditangani dengan sangat serius dan sedang diselidiki oleh polisi Jura," tulis mereka di Facebook.

Pernyataan itu juga berbunyi, "Setiap upaya dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku dan mengakhiri tindakan tersebut."

Serangan itu terjadi setidaknya pada Februari tahun ini, ketika seekor kuda ditemukan tewas di sebuah sekolah pertanian di Chateau-Salins, dekat wilayah Alsace.

Baca juga: Mutilasi dan Buang Potongan Jenazah Istri di Toilet, Pria Ini Ditangkap

Salah satu telinga kuda itu telah dimutilasi dengan kejam menurut laporan Radio Bleu Perancis.

Beberapa hari kemudian, ditemukan juga seekor kuda balap yang mati dengan satu kuping dimutilasi di wilayah Vendee, bagian selatan Nantes.

Seorang pemilik peternakan, Philippe Boutin mengatakan bahwa ada 3 tanda perlawanan di lokasi kejadian pembunuhan kuda.

Jejak-jejak yang ada pun menunjukkan setidaknya lebih dari 1 orang datang untuk merobohkan kuda ke tanah sebelum akhirnya menyiksa hewan itu.

Serangan seperti itu meningkat dalam beberapa pekan terakhir dengan setidaknya 5 kasus terjadi usai peristiwa pertama di awal bulan.

Baca juga: Terilhami Serial TV, Mahasiswa Mutilasi Profesornya ke Larutan Asam

Dan, serangan itu tidak spesifik terjadi di satu wilayah. Di bagian timur, barat dan utara negara itu, serangan serupa juga dilaporkan secara masif.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com