Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Binatang Kecil Pembunuh Ratusan Hewan Ternak di Louisiana

Kompas.com - 12/09/2020, 10:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

NEW ORLEANS, KOMPAS.com - Gerombolan nyamuk telah mengakibatkan ratusan binatang ternak di Louisiana mati karena anemia dan pendarahan di bawah kulit mereka.

Melansir CBS News pada Jumat (11/9/2020), ratusan nyamuk di barat daya Louisiana bermunculan bergerombol seperti awan pembunuh, sejak Badai Laura datang.

Banyak hewan ternak termasuk kuda yang ditemukan mati karena gigitan nyamuk.

Ada juga yang ditemukan kelelahan karena harus terus bergerak untuk menghindari gigitan serangga satu itu, kata seorang dokter hewan-hewan besar yang berbasis di Ville Platte kepada The Associated Press pada pekan ini.

Baca juga: Pertama dalam 15 Tahun, Bayi Orang Utan Ini Lahir di Kebun Binatang Hagenbeck

"Mereka pengisap kecil yang kejam," kata Dr. Craig Fontenot.

Fontenot kemudian mengatakan bahwa para petani di wilayah 5 paroki di timur dan timur laut paroki, tempat Badai Laura melanda pada akhir Agustus kemungkinan telah kehilangan 300 hingga 400 ternak.

Disebutkannya hewan-hewan yang mati itu beberapa adalah kuda, dan tidak ada laporan yang mati dari kelompok kambing.

Baca juga: Anjing Laut Dijuluki The Ugly Duckling Ditemukan di Rusia

Perkiraannya hewan ternak seperti kambing tidak ada yang mati, karena mereka ditempatkaan di dalam kandang tertutup yang dapat diberikan semprotan insektisida.

Sementara ternak hewan yang dilepas merumput di lahan yang luas, bisa jadi 50 atau 100 hektar, sangat berpotensi untuk diserang kawanan nyamuk yang kelaparan.

Dilaporkan, seorang peternak rusa kehilangan sekitar 30 dari 110 hewannya, yang banyak di antaranya telah dijual untuk menghindari kerugian kematian karena nyamuk, kata Fontenot.

Baca juga: Netizen China Klaim Panda Raksasa yang Ada di Kebun Binatang Washington Tidak Dirawat dengan Baik

Beberapa paroki telah memulai melakukan gerakan penyemprotan udara untuk mengurangi gerombolan nyamuk mematikan, yang muncul dari rawa-rawa akibat Badai Laura, kata agen penyuluhan pertanian dalam rilis berita pada Rabu (9/9/2020) dari LSU AgCenter.

"Penyemprotan tersebut telah menurunkan populasi nyamuk secara drastis. Ini membuat perbedaan siang dan malam," kata agen Paroki Acadia Jeremy Hebert.

Baca juga: Pemuda Afrika Ini Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York Lebih dari Seabad Lalu

Serangga itu tetap menjadi masalah besar di paroki Calcasieu dan Jefferson Davis, meskipun penyemprotan telah mengurangi sedikit dari banyaknya populasinya, kata Jimmy Meaux, agen AgCenter untuk paroki-paroki tersebut.

Kematian ternak akibat nyamuk bukanlah fenomena baru, Fontenot mengatakan hal itu juga terjadi setelah Badai Lili pada 2002 dan Badai Rita pada 2005. Florida dan Texas mengalami masalah serupa setelah badai, katanya.

Baca juga: Kebun Binatang London Datangkan Babi Paling Jelek di Dunia dari Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com