Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Racuni 25 Murid, Guru Ini Dapat Hukuman Mati

Kompas.com - 29/09/2020, 13:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang guru tempat penampungan anak di China mendapat hukuman mati, setelah dia meracuni 25 murid, dengan salah satunya tewas.

Wang Yun ditangkap pada tahun lalu ketika anak-anak di sebuah TK di Jiaozuo dilarikan ke rumah sakit setelah makan bubur pagi mereka.

Pengadilan setempat menyatakan, Wang terbukti memasukkan racun jenis sodium nitrat ke sarapan yang dibuat koleganya sebagai bentuk balas dendam.

Baca juga: Bunuh PRT Indonesia karena Selingkuh, Pria Bangladesh Terancam Hukuman Mati

Oleh pengadilan, si guru disebut "bertindak kejam dan tercela" dalam insiden yang menggegerkan China pada 27 Maret tahun lalu.

Setelah makan bubur itu, sebanyak 23 murid dilaporkan mulai muntah-muntah. Polisi dilibatkan setelah ada indikasi seorang guru meracuni mereka.

Harian pemerintah Global Times memberitakan, pengadilan di Jiaozuo pada Senin (28/9/2020) menjatuhkan hukuman mati kepada Wang.

Dilansir BBC Selasa (29/9/2020), disebutkan bahwa Wang memasukkan sodium nitrat ke bubur koleganya itu karena mereka bertengkar terkait manajemen murid.

Sodium nitrat merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk mengawetkan daging, dan bisa menjadi racun jika digunakan dalam jumlah banyak.

Ini bukan kali pertama Wang meracuni orang, di mana pada kasus sebelumnya, dia berupaya membunuh suaminya dengan bahan yang sama.

Pengadilan mencatat bahwa perbuatan Wang beserta konsekuensi yang ditimbulkan sangat serius. Sehingga dia layak dihukum berat.

Sementara China menolak menjabarkan berapa orang yang dihukum mati, kelompok HAM menyatakan ada ribuan yang dibunuh setiap tahunnya.

Biasanya, hukuman mati itu dilaksanakan melalui suntik menggunakan bahan kimia atau regu tembak.

Baca juga: Arab Saudi Cabut Hukuman Mati bagi Pembunuh Jamal Khashoggi, Keluarga: Itu Adil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com