Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Milik Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Danai Upaya Pengusiran Palestina

Kompas.com - 23/09/2020, 10:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan yang dikendalikan oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovich, menyumbangkan 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) kepada kelompok pemukim Israel yang yang dituduh menggusur keluarga Palestina dari Yerusalem.

Laporan tersebut menurut sebuah dokumen yang bocor yang dilihat oleh BBC News Arabic.

Miliuner asal Rusia menjadi donator yang rajin untuk Israel dengan menyumbang uang dalam jumlah besar untuk proyek penelitian dan pengembangan, serta berinvestasi di perusahaan lokal.

Abramovic juga diberikan kewarganegaraan Israel pada 2018 sebagaimana dilansir dari The Guardian, Senin (22/9/2020).

Sebanyak empat perusahaan yang dia miliki atau dia kendalikan di British Virgin Islands telah menyumbangkan lebih dari Rp 1,4 triliun untuk Elad.

Baca juga: Ribuan Peziarah Yahudi Tertahan Tak Bisa Masuk Ukraina karena Virus Corona

Elad merupakan sebuah kelompok yang mendukung pemukiman Yahudi di lingkungan Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki bernama Silwan, BBC News Arabic melaporkan.

Jumlah tersebut menegaskan bahwa Abramovich adalah pendonor tunggal terbesar selama 15 tahun terakhir untuk Elad. Dalam Bahasa Ibrani, Elad berarti "iman abadi Tuhan”.

Kelompok itu, yang juga mendapat dukungan dari pemerintah Israel, berusaha memperkuat kehadiran Yahudi di lingkungan Silwan dengan mengorbankan penduduk sebelumnya.

Elad juga menjalankan penggalian situs arkeologi di Silwan, yang mereka sebut sebagai Kota Daud, dan telah menjadi daya tarik wisata yang sangat besar.

Penggalian tersebut telah dikritik oleh para diplomat Uni Eropa karena berusaha mengabaikan beragam sejarah kota kuno itu demi narasi eksklusif Yahudi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nazi Jerman Perintahkan Orang Yahudi Pakai Lencana Bintang Daud

Sementara itu, situs web City of David menyatakan “berkomitmen untuk melanjutkan warisan Raja Daud serta mengungkapkan dan menghubungkan orang-orang ke masa lalu Yerusalem kuno yang gemilang melalui empat inisiatif utama: penggalian arkeologi, pengembangan pariwisata, program pendidikan, dan revitalisasi pemukiman".

Elad, yang mirip dengan organisasi pemukim lainnya, telah berkembang dengan cara membeli rumah Palestina melalui undang-undang Israel yang kontroversial yang memungkinkan negara untuk mengambil alih properti Palestina.

Sekitar 450 pemukim Yahudi sekarang tinggal bersama hampir 10.000 warga Palestina di Silwan.

BBC News Arabic menemukan sumbangan Abramovich sambil menelusuri ribuan dokumen bocor yang merinci 2 triliun dollar AS (Rp 2.9697 trilun) dari transaksi yang berpotensi korup yang dihapus dari sistem keuangan AS.

Lebih dari 2.000 laporan aktivitas mencurigakan (SAR) yang diajukan ke Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) AS bocor ke Buzzfeed News, yang membagikannya dengan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), di mana BBC adalah salah satu anggotanya.

Baca juga: Misteri Istana Megah Kerajaan Yahudi Berusia 2.500 Tahun di Yerusalem

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com