Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan Milik Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Danai Upaya Pengusiran Palestina

KOMPAS.com - Perusahaan yang dikendalikan oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovich, menyumbangkan 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) kepada kelompok pemukim Israel yang yang dituduh menggusur keluarga Palestina dari Yerusalem.

Laporan tersebut menurut sebuah dokumen yang bocor yang dilihat oleh BBC News Arabic.

Miliuner asal Rusia menjadi donator yang rajin untuk Israel dengan menyumbang uang dalam jumlah besar untuk proyek penelitian dan pengembangan, serta berinvestasi di perusahaan lokal.

Abramovic juga diberikan kewarganegaraan Israel pada 2018 sebagaimana dilansir dari The Guardian, Senin (22/9/2020).

Sebanyak empat perusahaan yang dia miliki atau dia kendalikan di British Virgin Islands telah menyumbangkan lebih dari Rp 1,4 triliun untuk Elad.

Elad merupakan sebuah kelompok yang mendukung pemukiman Yahudi di lingkungan Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki bernama Silwan, BBC News Arabic melaporkan.

Jumlah tersebut menegaskan bahwa Abramovich adalah pendonor tunggal terbesar selama 15 tahun terakhir untuk Elad. Dalam Bahasa Ibrani, Elad berarti "iman abadi Tuhan”.

Kelompok itu, yang juga mendapat dukungan dari pemerintah Israel, berusaha memperkuat kehadiran Yahudi di lingkungan Silwan dengan mengorbankan penduduk sebelumnya.

Elad juga menjalankan penggalian situs arkeologi di Silwan, yang mereka sebut sebagai Kota Daud, dan telah menjadi daya tarik wisata yang sangat besar.

Penggalian tersebut telah dikritik oleh para diplomat Uni Eropa karena berusaha mengabaikan beragam sejarah kota kuno itu demi narasi eksklusif Yahudi.

Sementara itu, situs web City of David menyatakan “berkomitmen untuk melanjutkan warisan Raja Daud serta mengungkapkan dan menghubungkan orang-orang ke masa lalu Yerusalem kuno yang gemilang melalui empat inisiatif utama: penggalian arkeologi, pengembangan pariwisata, program pendidikan, dan revitalisasi pemukiman".

Elad, yang mirip dengan organisasi pemukim lainnya, telah berkembang dengan cara membeli rumah Palestina melalui undang-undang Israel yang kontroversial yang memungkinkan negara untuk mengambil alih properti Palestina.

Sekitar 450 pemukim Yahudi sekarang tinggal bersama hampir 10.000 warga Palestina di Silwan.

BBC News Arabic menemukan sumbangan Abramovich sambil menelusuri ribuan dokumen bocor yang merinci 2 triliun dollar AS (Rp 2.9697 trilun) dari transaksi yang berpotensi korup yang dihapus dari sistem keuangan AS.

Lebih dari 2.000 laporan aktivitas mencurigakan (SAR) yang diajukan ke Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) AS bocor ke Buzzfeed News, yang membagikannya dengan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), di mana BBC adalah salah satu anggotanya.

Bank dan lembaga keuangan lainnya dapat mengajukan SAR jika mereka yakin klien yang menggunakan layanan mereka untuk potensi aktivitas kriminal.

Meskipun SAR tidak mewajibkan bank untuk berhenti berbisnis dengan klien yang bersangkutan, SAR itu sendiri menunjukkan tindakan kontroversial yang tersembunyi di dunia keuangan.

Bocoran, yang dijuluki File FinCEN, telah mengguncang sektor keuangan, dengan tuduhan uang kotor mengalir bebas ke seluruh dunia. Saham di sektor perbankan turun pada Senin.

Tokoh terkenal lainnya, seperti mantan ahli strategi politik Presiden AS Donald Trump, Paul Manafort, juga telah diidentifikasi dalam SAR.

Laporan BBC tidak mengatakan apakah perusahaan Abramovich atau donasinya termasuk dalam SAR, atau menuduh Abramovich atau firmanya melanggar hukum di negara mana pun.

Abramovich telah menjadi subjek SAR 2016 terkait perusahaan cangkang (shell company) yang terkait dengan bisnis sepak bolanya.

Dalam laporan yang disiarkan melalui program bernama Panorama, BBC Arabic mengutip Elad yang mengatakan bahwa mereka mematuhi semua peraturan organisasi nirlaba Israel.

Namun mereka tidak akan mengonfirmasi apakah Abramovich adalah seorang donator bagi organisasinya.

Di sisi lain, juru bicara Abramovich yang mengatakan bahwa Abramovich adalah pendukung yang berkomitmen dan murah hati bagi masyarakat sipil Israel dan Yahudi.

“Dan selama 20 tahun terakhir, dia telah menyumbangkan lebih dari 500 juta dollar AS (Rp 7,4 triliun) untuk mendukung perawatan kesehatan, sains, pendidikan dan Komunitas Yahudi di Israel dan di seluruh dunia,” kata jubir tersebut.

Kegiatan pemukiman di tanah yang diduduki dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai wilayah kedaulatannya, meskipun klaim itu sebagian besar tidak diakui.

Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah menguatkan posisi pemerintah Israel dan gerakan pemukim yang kuat.

Duta Besar AS untuk Israel dan pendukung vokal permukiman, David Friedman, mengambil bagian dalam upacara pembukaan di Kota Daud.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/23/104209370/perusahaan-milik-bos-chelsea-roman-abramovich-diduga-danai-upaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke