Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Milik Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Danai Upaya Pengusiran Palestina

Kompas.com - 23/09/2020, 10:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Bank dan lembaga keuangan lainnya dapat mengajukan SAR jika mereka yakin klien yang menggunakan layanan mereka untuk potensi aktivitas kriminal.

Meskipun SAR tidak mewajibkan bank untuk berhenti berbisnis dengan klien yang bersangkutan, SAR itu sendiri menunjukkan tindakan kontroversial yang tersembunyi di dunia keuangan.

Bocoran, yang dijuluki File FinCEN, telah mengguncang sektor keuangan, dengan tuduhan uang kotor mengalir bebas ke seluruh dunia. Saham di sektor perbankan turun pada Senin.

Tokoh terkenal lainnya, seperti mantan ahli strategi politik Presiden AS Donald Trump, Paul Manafort, juga telah diidentifikasi dalam SAR.

Laporan BBC tidak mengatakan apakah perusahaan Abramovich atau donasinya termasuk dalam SAR, atau menuduh Abramovich atau firmanya melanggar hukum di negara mana pun.

Baca juga: Sambut Delegasi Yahudi, UEA Siapkan Makanan Kosher

Abramovich telah menjadi subjek SAR 2016 terkait perusahaan cangkang (shell company) yang terkait dengan bisnis sepak bolanya.

Dalam laporan yang disiarkan melalui program bernama Panorama, BBC Arabic mengutip Elad yang mengatakan bahwa mereka mematuhi semua peraturan organisasi nirlaba Israel.

Namun mereka tidak akan mengonfirmasi apakah Abramovich adalah seorang donator bagi organisasinya.

Di sisi lain, juru bicara Abramovich yang mengatakan bahwa Abramovich adalah pendukung yang berkomitmen dan murah hati bagi masyarakat sipil Israel dan Yahudi.

“Dan selama 20 tahun terakhir, dia telah menyumbangkan lebih dari 500 juta dollar AS (Rp 7,4 triliun) untuk mendukung perawatan kesehatan, sains, pendidikan dan Komunitas Yahudi di Israel dan di seluruh dunia,” kata jubir tersebut.

Baca juga: Seorang Pria Mengancam akan Menembaki Kamp Yahudi di New York

Kegiatan pemukiman di tanah yang diduduki dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai wilayah kedaulatannya, meskipun klaim itu sebagian besar tidak diakui.

Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah menguatkan posisi pemerintah Israel dan gerakan pemukim yang kuat.

Duta Besar AS untuk Israel dan pendukung vokal permukiman, David Friedman, mengambil bagian dalam upacara pembukaan di Kota Daud.

Baca juga: Komunitas Yahudi UEA Anggap Perjanjian Israel-UEA Berbuah Perdamaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com