WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang profesor dari Universitas Marshall telah ditangguhkan melalui cuti administratif setelah video klipnya yang beredar di internet menunjukkan harapannya yang buruk terhadap pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Melansir Washington Examiner, profesor yang diketahui bernama Jennifer Mosher itu berharap bahwa seluruh pendukung Trump akan terinfeksi virus corona dan meninggal dunia sebelum pemilihan presiden Oktober mendatang.
Baca juga: Trump: April 2021 Semua Warga AS Sudah Dapat Vaksin Corona
@WOWK13News Marshall assistant professor Jennifer Mosher hoping Trump supporters die of covid before election. Unreal!! pic.twitter.com/xsw2ECjRIm
— Eric Kutcher (@herdanesthesia) September 17, 2020
"Kemarin, (Trump) menyelenggarakan (kampanye) di dalam ruangan," ujar Mosher yang diketahui sebagai profesor Biologi dalam video yang diunggah salah satu mahasiswanya.
"Tidak ada seorang pun memakai masker di dalamnya. Saya termasuk orang yang berharap mereka semua terinfeksi dan mati."
Mosher melanjutkan, "Maafkan saya, tapi ini sungguh membuat frustrasi, saya tak tahu harus berbuat apa. Kita tak bisa berdebat dengan mereka. Kita tak bisa diskusi yang masuk akal dengan mereka... Saya katakan pada seseorang kemarin, semoga saja mereka semua mati sebelum pilpres."
Baca juga: Trump Keluarkan Perintah Blokir Download TikTok dan WeChat Mulai Besok
Universitas Marshall yang berlokasi di Huntington, Virginia Barat, AS kemudian merilis pernyataan pada Jumat kemarin yang menginformasikan bahwa profesor Mosher tengah dalam penyelidikan.
"Marshall University pagi ini mengumumkan bahwa kami mengetahui pernyataan politik yang dibuat oleh seorang anggota fakultas dalam sesi kelas virtual baru-baru ini dan beredar luas di media sosial," bunyi pernyataan itu.
“Universitas tidak mendukung atau membenarkan penggunaan platform pendidikan apa pun untuk meremehkan orang atau ingin menyakiti mereka yang memiliki pandangan politik yang berbeda. Profesor itu dikeluarkan dari kelas kemarin dan sedang cuti administratif, menunggu penyelidikan. Tidak akan ada komentar lebih lanjut tentang masalah terkait saat ini."
Baca juga: Tolak Pelatihan Anti-rasialisme, Trump Usulkan Pelajaran Patriotik di Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.