Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berselisih Paham Ihwal Antifa, Trump Diisukan Akan Pecat Direktur FBI

Kompas.com - 19/09/2020, 15:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan petunjuk kuat bahwa dia akan mencopot Direktur FBI Christopher Wray.

Dilansir dari The Independent, Sabtu (19/9/2020), isu tersebut mengemuka karena ketidaksepahaman antara Trump dengan Wray dalam gerakan anti-fasis atau biasa disebut sebagai antifa.

Trump secara terbuka mengkritik Wray pekan ini atas komentar kepada Kongres AS tentang antifa dan campur tangan Rusia dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang.

Wray membuat marah Trump ketika dia memberi tahu anggota parlemen AS bahwa dia memandang antifa sebagai ideologi, bukan organisasi teroris.

Baca juga: Hakim Agung AS Ini Meninggal, Dampaknya ke Pertarungan Politik Trump dan Joe Biden

Hal itu yang membuatnya berselisih dengan Gedung Putih. Padahal, Wray ditunjuk langsung oleh Trump untuk mengepalai FBI pada 2017.

Dalam sidang di depan Komite Keamanan Dalam Negeri Kongres AS, Wray mengatakan bahwa dia menganggap antifa sebagai "hal yang nyata", tetapi membantahnya sebagai kelompok teror.

"Kami melihat antifa lebih sebagai ideologi atau gerakan daripada organisasi," kata Wray.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat (18/9/2020), Trump mencecar Wray dan menolak untuk mengesampingkan pemecatannya.

Baca juga: Mengenal tentang Antifa, Kelompok yang Disebut Teroris oleh Donald Trump

Antifa adalah kelompok yang buruk. Dan mereka adalah penjahat, dan mereka anarkis, dan mereka adalah agitator, dan mereka adalah penjarah dan perusuh," kata Trump.

Trump menambahkan, dia heran apabila ada orang yang berbeda pendapat dengannya mengenai antifa.

Trump kemudian ditanya secara langsung apakah dia berencana memecat Wray sebagai direktur FBI.

“Kami melihat banyak hal yang berbeda. Saya tidak menyukai jawabannya kemarin,” jawab Trump.

Baca juga: Demo Kematian George Floyd, Trump Akan Masukkan Kelompok Antifa sebagai Teroris

"Aku juga tidak yakin dia menyukainya, aku yakin dia mungkin setuju denganku, antifa itu buruk, sangat buruk,” tambah Trump.

Trump juga mengkritik Wray karena bersaksi tentang "upaya yang sangat aktif" dari Rusia untuk ikut campur dalam pemilu mendatang.

"Masalah besarnya adalah China. Kami juga dapat memiliki yang lain dan saya tidak mengecualikan siapa pun. Tetapi, masalah besarnya adalah China dan mengapa dia tidak ingin mengatakan itu, itu pasti mengganggu saya," ujar Trump.

Trump telah berulang kali berusaha meremehkan upaya Rusia untuk ikut campur dalam pemilihan AS yang menguntungkannya.

Dia bahkan secara terbuka mendukung penyangkalan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kesimpulan badan intelijennya sendiri.

Baca juga: Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi Serahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com