Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Blokir TikTok, WeChat, dan Huawei, Ini Daftar Balasan China

Kompas.com - 19/09/2020, 13:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Sabtu (19/9/2020) mengatakan, telah meluncurkan mekanisme yang memungkinkannya melarang entitas asing masuk.

Kebijakan itu dipandang sebagai pembalasan terhadap langkah Amerika Serikat (AS) yang mengenakan sanksi ke Huawei, lalu memblokir TikTok dan WeChat.

Pengumuman dari Kementerian Perdagangan China itu tidak menyebut entitas asing tertentu, tapi menjabarkan faktor-faktor yang dapat memicu jatuhnya hukuman, termasuk denda, pembatasan bisnis ekspor-impor atau investasi di China, dan masuknya personel atau peralatan ke dalam negara.

Baca juga: AS Blokir Download TikTok, China Merasa Di-bully dan Siap Balas

Itu mencakup "perusahaan asing, organisasi, dan individu lain," kata Kemendag "Negeri Panda" dikutip dar AFP.

Peluncuran "daftar entitas yang tak bisa dipercaya" ini meningkatkan ketegangan dalam pertarungan komersial dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Kabinet Trump menggunakan "daftar entitas" sendiri untuk melarang Huawei beredar di pasar AS dengan alasan keamanan nasional.

Pengumuman itu juga dikeluarkan sehari setelah AS memerintahkan larangan download aplikasi TikTok dan secara efektif memblokir aplikasi WeChat dengan alasan yang sama.

Baca juga: Mulai Besok, AS Bakal Larang Warganya Unduh Aplikasi TikTok

China lalu mengancam akan menyerang balik.

Beijing akan mempertimbangkan sanksi terhadap entitas yang aktivitasnya "membahayakan kedaulatan nasional, keamanan, dan pembangunan China" atau melanggar "aturan ekonomi dan perdagangan yang diterima secara internasional."

Kementerian mengatakan, jika entitas diduga melanggar ketentuan maka penyelidikan akan diluncurkan di bawah kabinet China yaitu Dewan Negara.

Namun pihak asing dipersilakan melayangkan pembelaan kepada penyelidik China.

Lalu perusahaan China yang bergantung pada bisnis dari perusahaan yang ditargetkan, juga diizinkan mengajukan pengecualian sebagaimana AS juga mengizinkannya.

Baca juga: Anak Perempuan Positif Covid-19 Bikin Video Tiktok, Gugus Tugas: Dia Jadi Inspirasi Pasien Lain

AS dan China terlibat dalam perang dagang yang berpusat di teknologi, dengan Huawei yang menjadi target khusus.

Washington telah menggunakan daftar entitasnya sendiri untuk memblokir Huawei dari pasar AS, dan mencegah perusahaan-perusahaan AS berbisnis dalam bentuk apa pun dengan Huawei atau organisasi yang berafiliasi dengannya.

Kemudian pada Jumat (18/9/2020) WeChat milik Tencent diblokir di AS mulai Minggu (20/9/2020), dan pengguna TikTok tak bisa meng-install update walau tetap bisa mengakses aplikasinya sampai 12 November.

Sementara itu China selama bertahun-tahun telah memblokir perusahaan besar AS untuk beroperasi di pasarnya, termasuk Facebook, Twitter, dan Google.

Baca juga: Kisah Haru Bocah Perempuan Positif Covid-19 yang Joget TikTok Bersama Tenaga Medis di Baubau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global
Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com