Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Ilegal Barang Mewah dari Singapura ke Korut Terbongkar Lagi Hampir Rp 3 Miliar

Kompas.com - 19/09/2020, 14:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang pria Singapura mengakui perbuatannya memasok barang-barang mewah senilai puluhan ribu dollar Amerika Serikat (AS) ke Korea Utara, yang melanggar sanksi PBB.

Chong Hock Yen (60) yang merupakan direktur 3 perusahaan berbasis di Singapura, pada Kamis (17/9/2020) mengaku bersalah, karena terlibat dalam konspirasi memasok barang-barang mewah senilai hampir 200.000 dollar AS (Rp 3 miliar) ke negara yang terisolasi itu.

Selama hampir 6 tahun perusahaan memasok barang-barang termasuk parfum, kosmetik, jam tangan, dan alat musik ke perusahaan-perusahaan di Korut dalam instruksi Chong, menurut dokumen pengadilan yang dikutip AFP.

Baca juga: Covid-19 Mereda, Kasus Infeksi Harian di Singapura Sentuh Angka Terendah dalam 6 Bulan

Salah satu kaki tangannya, Li Hyon, awal tahun ini dipenjara 4 minggu karena perannya dalam praktik gelap ini.

Pria Korut itu membantu ayahnya mencari produk di Singapura untuk jaringan department store di Korea Utara.

Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi kepada Korut sebagai tanggapan atas serangkaian uji coba rudal balistik dan nuklirnya.

Baca juga: Kim Jong Un Puji Tentara Korut sebagai Pembangun Negeri Dongeng

Singapura pun telah menangguhkan hubungan dagang mereka dengan Korut pada 2017, tapi beberapa tahun terakhir ada sejumlah perusahaan dan individu dari "Negeri Singa" yang dituduh memasok barang secara ilegal ke Korut.

Pada November 2019 contohnya, seorang direktur perusahaan dagang Singapura dipenjara hampir 3 tahun karena memasok barang ke Korut senilai 4,4 juta dollar AS (Rp 65,16 milar) di antaranya adalah wine, minuman beralkohol, dan parfum.

Perusahaan Singapura lainnya tahun lalu dituduh memasok wine dan minuman keras senilai sekitar 665.000 dollar Singapura (Rp 7,25 miliar) ke Kore Utara lewat kota Dalian di China.

Pada Juni pakar HAM PBB mengatakan, kekurangan bahan pangan di negara berideologi Juche itu semakin parah dan beberapa orang "kelaparan" setelah Korut menutup perbatasannya dengan China dan menempuh kebijakan-kebijakan lain untuk mencegah Covid-19.

Baca juga: Karena Topan Maysak, Kim Jong Un Pertimbangkan Proyek Akhir Tahun Korut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com