Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Satu Tahun Kekerasan Polisi, Sejumlah Warga Hong Kong Beraksi di Mal

Kompas.com - 30/08/2020, 20:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com – Massa pro-demokrasi menggelar aksi di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong pada Minggu (30/8/2020).

Mereka meneriakkan slogan-slogan menjelang peringatan satu tahun konfrontasi kekerasan dengan polisi di sebuah stasiun kereta bawah tanah.

Radio Television Hong Kong melaporkan petugas kepolisian tiba tak lama setelah "lusinan" orang berkumpul di sebuah mal di distrik Mong Kok tersebut.

Polisi mengatakan aksi tersebut tidak sah sebagaimana dilansir dari BNN Bloomberg.

Baca juga: China Balas AS dengan Menangguhkan Perjanjian Bantuan Hukum Timbal Balik dengan Hong Kong

Melalui sebuah pernyataan, pihak kepolisian mengatakan bahwa mereka akan melakukan "tindakan penegakan hukum yang tegas" dan anggota kerumunan dapat ditahan.

Beberapa orang yang ikut aksi tersebut digeledah oleh petugas kepolisian.

Setidaknya 11 orang dikenakan penalti karena melanggar aturan yang melarang pertemuan lebih dari dua orang selama wabah Covid-19 sebagaimana dilaporkan RTHK.

Sebelumnya, sebuah seruan untuk menggelar peringatan satu tahun konfrontasi dengan polisi dalam protes pro-demokrasi telah beredar luas secara online.

Baca juga: Pemerintah AS Menangguhkan Perjanjian Ekstradisi dengan Hong Kong karena Khawatir Intervensi China

Dalam protes pro-demokrasi tahun lalu, ada sebuah insiden di mana polisi menyerbu stasiun MTR Prince Edward.

Namun setelah aksi di mal tersebut, tidak ada aksi lanjutan hingga Minggu petang.

Pada awal Agustus, taipan media Hong Kong Jimmy Lai ditangkap oleh kepolisian di bawah penerapan UU Keamanan Nasional.

Lai mengatakan bahwa perjuangaan demokrasi utnutk Hong Kong adalah "perjuangan jangka panjang" yang membutuhkan kesabaran.

Baca juga: Khawatir jadi Mata-mata China, Taiwan Perketat Warga Hong Kong yang Masuk

Sehingga, Lai mendesak para warga Hong Kong untuk bersabar sebagaimana dilansir dari Reuters.

Bersamaan dengan itu dia menyampaikan terima kasih atas banyakanya dukungan yang dia dapatkan setelah menjadi pusat pemberitaan karena penangkapannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com