Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir jadi Mata-mata China, Taiwan Perketat Warga Hong Kong yang Masuk

Kompas.com - 17/08/2020, 12:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan akan meningkatkan pengawasan terhadap warga China daratan yang merupakan penduduk Hong Kong dan berusaha pindah ke Taiwan.

Otoritas Taiwan, Senin (17/8/2020), mengatakan hal itu dimaksudkan untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam tindakan mata-mata atau tindakan ilegal lainnya.

Sebelumnya, Taiwan siap menyambut penduduk Hong Kong yang ingin meninggalkan kota itu setelah diterapkannya Undang-undang (UU) Keamanan Nasional.

Meski demikian, sebagian pejabat Taiwan khawatir jika beberapa penduduk Hong Kong adalah mata-mata sebagaimana diwartakan oleh Reuters.

Baca juga: Taiwan Beli Jet Tempur F-16 dari AS, China Berang

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan keputusan terbaru tersebut bertujuan untuk mencegah mereka melakukan infiltrasi, melakukan gangguan atau melakukan kegiatan mata-mata.

Dewan tersebut menambahkan aturan itu juga ditujukan untuk “memperkuat manajemen” orang-orang China daratan, Hong Kong, dan Makau yang berusaha untuk menetap di Taiwan.

Peraturan tersebut menargetkan penduduk Hong Kong dan Makau yang berasal dari China daratan dan yang saat ini atau sebelumnya adalah pejabat pemerintah atau militer.

Permohonan menetap bagi orang-orang dengan kriteria tersebut akan ditinjau lintas departemen untuk membantu melindungi keamanan nasional.

Baca juga: Kunjungan Delegasi AS ke Taiwan, China: Jangan Main Api!

China sendiri menganggap Taiwan adalah salah satu provinsinya.

Sedangkan Taiwan mengatakan mereka adalah negara yang berdaulat dan merdeka.

Taiwan dan China sebenarnya memiliki bisnis yang luas dan saling bertukar tenaga kerja tetapi tetap saling curiga.

Taiwan pada Juli membuka diri untuk membantu orang-orang Hong Kong yang ingin pindah ke pulau itu.

Baca juga: Didesak China, Taiwan Khawatir Nasibnya akan Sama Seperti Hong Kong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com