Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Hong Kong Takkan Pernah Sukses di Bawah Kendali China

Kompas.com - 13/08/2020, 20:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan, status Hong Kong sebagai salah satu pusat finansial dunia "bakal hancur" jika dikuasai China.

Dalam wawancaranya dengan Fox Business, presiden 74 tahun itu mengklaim situasi ekonomi di kota itu bakal kolaps karena tak ada yang menjalankan.

"Hong Kong tidak akan pernah sukses mempunyai China karena ditentang oleh ribuan orang jenius yang mengelola tempat itu," kata Trump.

Baca juga: Jimmy Lai: Demokrasi Hong Kong Perjuangan Jangka Panjang yang Butuh Kesabaran

Pada Mei, dia mengumumkan AS menghentikan status istimewa Hong kong untuk berdagang. Balasan atas semakin menguatnya pengaruh Beijing.

Presiden ke-45 AS itu mengatakan, berakhirnya status istimewa tersebut membuat kota itu kehilangan kemampuan untuk menarik pangsa bisnis.

Akibatnya seperti dilaporkan AFP Kamis (13/8/2020), reputasi kota itu sebagai pusat finansial dunia bersama New York dan London bisa terancam.

Trump menjelaskan, dia menyetujui pemberian status istimewa itu merupakan "insentif" sepanjang status kebebasan Hong Kong dipertahankan.

"Namun begitu China jadi agresif dan merebut semuanya, saya mengambilnya. Semuanya akan berakhir dengan kegagalan," paparnya.

Pemimpin dari Partai Republik itu sebelumnya menerapkan perang dagang, sebelum kedua negara menjalin kesepakatan "tahap satu" pada awal tahun ini.

Namun, harapan agar "fase dua" secepatnya bergulir nampaknya masih jauh panggang dari api buntut pertikaian dua negara terkait virus corona.

Trump, yang mengalami kerugian jelang Pilpres AS akibat pandemi, mencoba menyalahkan Beijing sebagai tempat pertama terdeteksinya Covid-19.

"Pandangan saya terhadap China berubah seja mereka membiarkan wabah itu. Saat ini, saya memandang mereka sama sekali berbeda," ujar dia.

Tetapi, saat ditanyakan apakah dia sepakat dengan narasi bahwa Presiden Xi Jinping seharusnya mengundurkan diri, Trump mempunyai jawaban berbeda.

"Dengar, mereka hanya berusaha menjalankan negaranya, seperti kami juga berusaha menjalankan negara kami," jelas Trump'.

Baca juga: Cabut Hak Istimewa, AS Labeli Barang Impor dari Hong Kong Made in China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com