Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Guru Diancam Dibunuh karena Gunakan Kaos "Aku Tidak Bisa Bernapas" Saat Kelas Virtual

Kompas.com - 30/08/2020, 20:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang guru sekolah menengah terpaksa harus meninggalkan rumahnya setelah menerima banyak ancaman pembunuhan karena kaos bertuliskan "Aku tidak bisa bernapas" yang ia pakai selama salah satu sesi kelas virtualnya.

Guru di El Camino Real Charter High School di Woodland Hills, California, awalnya menerima reaksi buruk pekan lalu, dari orang tua yang kesal, karena topik ras dan keadilan sosial sedang dibahas di kelas bahasa Inggris putrinya.

Melansir CNN pada Minggu (30/8/2020), orang tua yang kesal diduga membagikan foto guru itu di salah satu platform media sosialnya, yang menghasilkan dukungan, dan kecaman untuk guru itu pun meluas.

Baca juga: Chadwick Boseman Black Panther dalam Jajaran 300 Artis Pendukung Black Lives Matter

Menurut guru tersebut, ratusan email ancaman membanjiri kotak masuknya setelah Elijah Schaffer, pembawa acara podcast YouTube "Slightly Offens*ve," mengunggah foto guru itu ke akun Twitter-nya, di mana ia memiliki lebih dari 200.000 pengikut.

Guru tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena khawatir akan keselamatannya, mengatakan bahwa dia dan putrinya yang masih remaja meninggalkan rumah setelah takut akan beberapa pesan ancaman yang dia terima.

El Camino Real Charter High School, Schaffer dan orang tua yang diduga membagikan foto itu tidak menanggapi permintaan CNN pada Kamis (27/8/2020) untuk berkomentar.

Baca juga: Demo Black Lives Matter Merebak Lagi, Massa Serbu Gedung Putih

Dalam sebuah wawancara dengan The Los Angeles Times, direktur eksekutif sekolah menengah tersebut, David Hussey, mengatakan bahwa para administrator sekolah telah menghubungi guru tersebut untuk "membantunya dan mendukungnya sebaik mungkin."

"Awal tahun ajaran dengan pembelajaran jarak jauh cukup membuat stres dan traumatis, tetapi sekarang guru ini mengalami stres dan trauma karena diserang serta dilecehkan dengan ujaran kebencian dan ancaman," kata Cecily Myart-Cruz, presiden United Teachers Los Angeles serikat.

Myart-Cruz berbicara atas nama guru tersebut, "Ini benar-benar tidak bisa diterima."

Baca juga: Diam-diam, Patung Edward Colston Digantikan Patung Black Lives Matter

Menurut Myart-Cruz, masalah perundungan terjadi bermula dari El Camino Real Charter High School mengizinkan guru untuk memodifikasi kurikulumnya, yang berdasarkan arahan sekolah dapat memasukkan topik tentang ketidakadilan rasial dan sosial, menyusul banyak contoh kebrutalan polisi yang telah menarik perhatian nasional.

Los Angeles Unified School District (LAUSD) mengonfirmasi bahwa sekolah tersebut memiliki hak istimewa yang independen dan dapat mengembangkan pengajaran tentang topik tersebut selama mengikuti pedoman negara bagian.

"Hanya mengatakan Black Lives Matter saja tidak cukup, pendidik dan administrator harus secara aktif menunjukkannya dalam pekerjaan mereka dalam membuat dan mempromosikan kurikulum anti-rasis," kata Myart-Cruz."

Baca juga: Berkumpul untuk Pawai Hak Sipil Kulit Hitam, Massa Orasikan Kebrutalan Polisi Kulit Putih

Sangat penting bahwa pendidik kami dapat mengajarkan mata pelajaran keadilan rasial dan sosial dengan kesadaran bahwa mereka akan melakukannya, mendapat dukungan dan perlindungan dari administrasi mereka."

Beberapa pendidik yang bergabung dalam LAUSD mengunggah pesan di media sosial sebagai bentuk solidaritas dengan guru yang menjadi sasaran perundungan.

"Untuk mendukung rekan kami dari El Camino Real Charter High...Kami tidak akan berhenti! Kami tidak akan mundur!#BlackLivesMatter," tulis guru LAUSD, Stacey Joy di Twitter.

Baca juga: Selain Jacob Blake dan George Floyd, Berikut Kematian Warga Kulit Hitam yang Picu Demo di AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com