Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Mengeluh soal Rambut, Pemerintah AS Ingin Ubah Aturan soal Pancuran

Kompas.com - 13/08/2020, 15:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS dilaporkan ingin mengubah aturan soal pancuran, yang berawal dari keluhan Presiden Donald Trump terkait rambut.

Sesuai dengan aturan federal 1992, setiap mata pancuran diwajibkan tidak boleh mengeluarkan air lebih dari 2,5 galon per menit.

Karena kecanggihan zaman, maka kini terdapat mata shower head dengan beberapa nosel, sehingga pemerintahan Barack Obama membuat penyesuaian kecil.

Baca juga: Karena Covid-19, Trump Mengaku Hubungannya dengan Presiden China Memburuk

Dilansir AP Rabu (12/8/2020), berapa pun jumlah nosel di pancurannya, air yang keluar tidak boleh lebih dari 2,5 galon per menit.

Proposal yang dirumuskan oleh Kementerian Energi AS menerangkan, air yang keluar saat mandi di setiap nol boleh 2,5 galon per nosel.

Pengajuan tersebut tak lepas dari keluhan yang digaungkan Trump di Gedung Putih mengenai rambut pada Juli lalu, dilansir BBC.

"Jadi kepala pancuran, Anda mati, airnya tak mau keluar. Anda hendak mencuci tangan, airnya juga lagi-lagi tak keluar. Apakah Anda bakal diam saja?" tanya dia.

"Karena rambutku, saya tidak tahu dengan kalian. Tetapi (rambut) saya harus sempurna. Sempurna," sambung presiden 74 tahun tersebut.

Andrew deLaski, direktur eksekutif kelompok konservasi energi Appliance Standards Awareness Project menyebut proposal itu "konyol".

"Dengan 4 atau 5 nosel, Anda bisa memproduksi 10-15 galon per menit. Cukup untuk menghanyutkan Anda keluar dari kamar mandi," kritiknya.

DeLaski menyindir, jika Trump ingin mendapatkan air yang deras, pihaknya bisa menyarankan beberapa situs konsumen untuk membantunya.

Sementara David Friedman, Wakil Presiden Advokasi Consumer Reports menerangkan, kepala pancuran di AS sudah memenuhi syarat dan kepuasan konsumen.

Selain itu, teknologi yang ada juga membuat publik menghemat banyak uang. Reuters melaporkan, proposal itu terancam digugat jika lolos.

Baca juga: Trump Sebut Cawapres Biden, Kamala Harris, Buruk dan Licik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com