Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding AS Uji Coba Senjata Luar Angkasa, Rusia: Propaganda

Kompas.com - 24/07/2020, 22:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia membantah tudingan AS bahwa mereka tengah melakuan uji coba senjata luar angkasa, menbyebutnya sebagai "propaganda".

Pernyataan Moskwa itu muncul setelah Komando Luar Angkasa AS mengklaim seteru klasiknya itu tengah mencoba senjata anti-satelit.

Komando itu kemudian melontarkan peringatan bahwa ancaman terhadap sistem AS "adalah nyata, serius, dan semakin meningkat".

Baca juga: AS Memanas, Tuding Rusia Melakukan Uji Coba Senjata Anti-Satelit Berbasis Luar Angkasa

Kepala Direktorat Luar Angkasa Inggris, Marsekal Udara Madya Harvey Smith juga bereaksi. "Tindakan ini akan mengganggu perdamaian di angkasa," ujar dia di Twitter.

Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia, mereka berkomitmen akan penggunaan non-diskriminatif dan menggunakan angkasa untuk tujuan damai.

"Kami meminta kolega di AS dan Inggris untuk menunjukkan profesionalitas daripada propaganda informasi untuk menyerang," jelas Kremlin.

Dalam klaim AS dikutip AFP Jumat (24/7/2020), Moskwa melakukan uji coba non-destruktif terkait senjata anti-satelit di angkasa.

"Jelas ini tidak bisa diterima," kata negosiator pelucutan senjata nuklir, Marshall Billingslea, dalam kicauannya di Twitter.

Billingslea menjelaskan, isu ini akan dia bawa ke Wina pekan depan, di mana mereka berunding untuk penerus Perjanjian New START.

Perjanjian tersebut menekankan baik kepada AS dan Rusia, dua negara pemilik senjata nuklir terbanyak dunia, mengurangi jumlah senjata pemusnah massal mereka.

Kemenlu Negeri "Beruang Merah" kemudian menerangkan, kementerian pertahanan memang menggelar uji coba pada 15 Juli yang lalu.

Tetapi Kremlin menerangkan, mereka tidak mengancam peralatan angkasa negara mana pun, dan tak melanggar satu pun perjanjian internasional.

Malah, Moskwa kemudian balik menuding dua negara yang bersekutu tersebut mengembangkan senjata luar angkasa untuk melenyapkan satelit.

Baca juga: Seksolog Terkenal Rusia Ini Ditemukan Tewas dalam Keadaan Telanjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com