MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia membantah tudingan AS bahwa mereka tengah melakuan uji coba senjata luar angkasa, menbyebutnya sebagai "propaganda".
Pernyataan Moskwa itu muncul setelah Komando Luar Angkasa AS mengklaim seteru klasiknya itu tengah mencoba senjata anti-satelit.
Komando itu kemudian melontarkan peringatan bahwa ancaman terhadap sistem AS "adalah nyata, serius, dan semakin meningkat".
Baca juga: AS Memanas, Tuding Rusia Melakukan Uji Coba Senjata Anti-Satelit Berbasis Luar Angkasa
Kepala Direktorat Luar Angkasa Inggris, Marsekal Udara Madya Harvey Smith juga bereaksi. "Tindakan ini akan mengganggu perdamaian di angkasa," ujar dia di Twitter.
Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri Rusia, mereka berkomitmen akan penggunaan non-diskriminatif dan menggunakan angkasa untuk tujuan damai.
"Kami meminta kolega di AS dan Inggris untuk menunjukkan profesionalitas daripada propaganda informasi untuk menyerang," jelas Kremlin.
Dalam klaim AS dikutip AFP Jumat (24/7/2020), Moskwa melakukan uji coba non-destruktif terkait senjata anti-satelit di angkasa.
"Jelas ini tidak bisa diterima," kata negosiator pelucutan senjata nuklir, Marshall Billingslea, dalam kicauannya di Twitter.
Billingslea menjelaskan, isu ini akan dia bawa ke Wina pekan depan, di mana mereka berunding untuk penerus Perjanjian New START.
Perjanjian tersebut menekankan baik kepada AS dan Rusia, dua negara pemilik senjata nuklir terbanyak dunia, mengurangi jumlah senjata pemusnah massal mereka.
Kemenlu Negeri "Beruang Merah" kemudian menerangkan, kementerian pertahanan memang menggelar uji coba pada 15 Juli yang lalu.
Tetapi Kremlin menerangkan, mereka tidak mengancam peralatan angkasa negara mana pun, dan tak melanggar satu pun perjanjian internasional.
Malah, Moskwa kemudian balik menuding dua negara yang bersekutu tersebut mengembangkan senjata luar angkasa untuk melenyapkan satelit.
Baca juga: Seksolog Terkenal Rusia Ini Ditemukan Tewas dalam Keadaan Telanjang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.