LONDON, KOMPAS.com - Duta Besar (Dubes) Rusia Untuk Inggris membantah tudingan bahwa dinas intelijen mereka mencoba mencuri informasi vaksin virus corona.
Dilansir dari Associated Press, Minggu (19/7/2020), Andrei Kelin mengatakan tuduhan dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada tidak masuk akal.
“Saya sama sekali tidak percaya tuduhan tersebut. Sama sekali tidak masuk akal,” kata Kelin kepada BBC, Minggu.
Dia menambahkan tidak mungkin sekelompok peretas berafiliasi dengan sebuah negara.
Baca juga: AS, Inggris, Kanada Ramai-ramai Tuduh Rusia Retas Data Vaksin Covid-19
Pekan lalu, AS, Inggris, dan Kanada menuduh kelompok peretas APT29 yang berafiliasi dengan dinas intelijen Rusia mencoba meretas informasi vaksin Covid-19 dari tiga negara tersebut.
APT29 yang juga dikenal dengan sebutan Cozy Bear dituduh menggunakan malware untuk mencuri informasi vaksin Covid-19.
Kendati menuduh demikian, ketiga negara tersebut tidak memerinci apakah informasi vaksin Covid-19 telah berhasil diretas atau tidak.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga menuduh aktor-aktor Rusia mencoba ikut campur dalam pemilihan umum di Inggris pada 2019.
Baca juga: China-Rusia Makin Mesra, Keduanya Hujat AS
Kelin juga menyangkal tuduhan tersebut. Dia mengatakan negaranya tidak berminat ikut campur dalam politik domestik di Inggris.
"Saya tidak melihat ada gunanya Rusia mengganggu pemilihan umum Inggris," kata Kelin.
Dia menambahkan tidak masalah apabila Inggris dipimpin oleh partai berhaluan konservatif atau partai buruh.
“Kami akan mencoba menyelesaikan permasalahan dan membangun hubungan yang lebih baik dari pada sekarang,” ujar Kelin.
Baca juga: Jika Rusia Ikut Campur Pilpres AS, Biden: Tanggung Akibatnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.