Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muak Dicemooh Pejabat Gedung Putih, Dr Fauci: Hentikan Omong Kosong Itu

Kompas.com - 16/07/2020, 18:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ahli penyakit menular Amerika Serikat (AS), Dr Anthony Fauci menyebut upaya pejabat Gedung Putih mencemoohnya adalah hal yang "aneh", dan kemudian ia meminta mereka menghentikan "omong kosong" itu.

Baru-baru ini, Dr Fauci yang telah menjadi tokoh populer dan terpercaya di AS selama pandemi virus corona, mendapatkan kecaman dari Presiden Donald Trump dan beberapa aliansinya dari Partai Republik.

Kecaman datang setelah Dr Fauci memperingatkan pemerintah untuk tidak buru-buru membuka kembali aktivitas ekonomi, mengingat masih adanya peningkatan jumlah kasus Covid-19 di AS.

"Salah satu hal yang menjadi masalah adalah dinamika yang terjadi sekarang, sehingga menjadi sulit untuk terlibat dalam dialog evaluasi jujur tentang apa yang benar dan apa yang salah," ujar Dr Fauci kepada The Atlantic dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Covid-19 Hanya Hoaks, Begini Pendapat Pendukung Trump

Melansir Reuters pada Kamis (16/7/2020), Dr Fauci mengatakan bahwa perlu adanya kesepakatan bersama yang harus diatur ulang dalam menghadapi dinamika persoalan virus corona.

"Kita harus memiliki (kesepakatan) ini, mengatur ulang dan berkata oke, mari kita hentikan omong kosong ini dan mencari tahu bagaimana kita bisa mendapatkan kendali kita atas ini (kasus virus corona) sekarang," ungkap Dr Fauci.

Gedung Putih selama sepekan ini menyebarkan daftar pernyataan yang dibuat oleh Dr Fauci sejak awal pandemi, di mana pemahamannya tentang virus corona berubah-ubah dan terkesan tidak konsisten.

Sepekan ini juga Trump mengatakan masih mengharagai masukan dari Dr Fauci, tetapi tidak selalu ia setuju dengannya.

Baca juga: Pendapatnya Berubah-ubah, Dr Fauci Dicap Plin-plan

“Kau tahu, ini agak aneh. Saya tidak benar-benar memahaminya," kata Fauci.

Ia merasa aneh dengan daftar yang disebut sebagai kumpulan pernyataannya terkait pandemi virus corona, karena di dalamnya tidak memasukkan keseluruhan pernyataan Fauci atau konteks lainnya.

Dr Fauci mengatakan benar-benar "terkejut dengan betapa besar kesalahan itu."

Ketegangan Gedung Putih dengan Dr Fauci telah meningkat dengan menurunnya popularitas Trump dalam jajak pendapat tentang penanganan presiden terhadap wabah virus corona.

Baca juga: Gara-gara Kena Prank Fans K-Pop, Manajer Kampanye Trump Didepak

Presiden dari Partai Republik ini semakin kritis terhadap pejabat kesehatan pemerintah dan arahan mereka, karena kenaikan infeksi virus corona yang masih terjadi, semakin mengancam rencana buka kembali aktivitas normal di seluruh negeri.

Sementara ini, rata-rata kasus baru yang terjadi di seluruh negeri dalam sehari ini mencapai 60.000.

Gedung Putih membantah bahwa masukan dari Dr Fauci telah dikesampingkan. Namun, penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro menulis opini kritis yang menyerang Dr Fauci karena dianggap telah melakukan kesalahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com