Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dr Fauci Dikecam Habis-habisan, Biden ke Trump: Menjijikkan

Kompas.com - 15/07/2020, 07:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber ABC News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Joe Biden dan tim kampanyenya mengeluarkan kecaman keras kepada pemerintahan Donald Trump atas upaya mereka mendiskreditkan Dr Anthony Fauci, salah satu pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS).

Selain merupakan dokter penyakit menular terkemuka, Fauci juga merupakan anggota gugus tugas pandemi virus corona Gedung Putih.

Melansir ABC pada Selasa (14/7/2020), Biden menyebut Trump telah melakukan upaya yang menjijikkan dengan menyalahkan Dr Fauci dalam menangani pandemi virus corona di AS.

"Menjijikkan presiden berupaya menyalahkan ahli penyakit menular terkemuka dalam negeri yang telah memberikan dia nasihat, itu adalah satu lagi hal mengerikan lainnya dan mengungkapkan kegagalan kepemimpinan yang tragis atas korban tewas yang terus tumbuh dengan sia-sia," ujar Juru Bicara Kampanye Biden, Andrew Bates.

Baca juga: Menolak Pakai Masker, Mantan Tentara Ini Tewas karena Virus Corona

Tanggapan juru bicara Biden ini datang setelah Gedung Putih memberikan dokumen kepada beberapa media, yang berisi daftar komentar dari Dr Fauci yang dinilai sebagai upaya untuk merusak reputasi sang dokter.

Dokumen tersebut diperoleh ABC News dari sumber-sumber yang mengonfirmasi upaya untuk mendiskreditkan Fauci, dengan mengatakan bahwa "beberapa pejabat Gedung Putih khawatir tentang berapa kali Dr Fauci salah dalam banyak hal."

Bates menyebut Presiden Donald Trump telah menjadi presiden terburuk dalam satu abad karena salah mengelola krisis kesehatan masyarakat.

"Lebih dari 135.000 orang AS kehilangan nyawa dan puluhan juta kehilangan pekerjaan karena Donald Trump menghabiskan enam bulan terakhir dengan salah mengelola krisis kesehatan masyarakat," ujar Bates.

Baca juga: Warga di Lokasi-lokasi Ini Tak Terjamah Info Virus Corona, Berikut Daftarnya

Menurutnya, kegagalan Trump terjadi karena sering kali tidak mengindahkan peringatan dan arahan dari para ahli medis, terutama Dr Fauci.

"Sejauh ini, infeksi di AS telah meroket, melampaui semua negara lain di dunia, khususnya karena penolakan Trump untuk mendengarkan ilmu pengetahuan,” kata Bates.

Ada pun, Biden sendiri muncul di sebuah twit pada Senin sore (13/7/2020) untuk menanggapi laporan yang berusaha mendiskreditkan Dr Fauci.

"Donald Trump perlu menghabiskan lebih sedikit waktu bermain golf dan lebih banyak waktu mendengarkan para ahli seperti Dr Fauci," tulis mantan wakil presiden itu.

Baca juga: Pakar Virologi Ini Tuding China Sengaja Menutupi Wabah Virus Corona

Berita dokumen itu muncul ketika dua sumber senior dari Gedung Putih memberi tahu ABC News bahwa Dr Fauci sesekali disebut di antara para pembantu presiden sebagai "Dr. Gloom and Doom".

Namun, terlepas dari komentar pemerintahannya sendiri, pada Senin sore (13/7/2020), Trump berpendapat bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan Fauci, bahkan jika keduanya tidak selalu saling berhadapan.

"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Dr Fauci, sejak lama, sejak awal. Saya bertemu dia sebagai orang yang sangat baik. Tapi, saya tidak selalu setuju dengannya," kata Trump.

Baca juga: Warga Bandel Sepelekan Virus Corona, Melbourne Lockdown Lagi

"Jadi kami telah membuat banyak keputusan bagus, tetapi tidak, sejauh ini saya memiliki hubungan baik dengannya. Saya menyukainya secara pribadi," kata Trump kepada wartawan.

Sementara itu, Dr Fauci belum menanggapi serangan dari Gedung Putih, meskipun dia telah muncul di publik Senin (13/7/2020), untuk membahas pandemi coronavirus.

"Kami bahkan belum mulai melihat akhir dari itu," ujar Fauci.

Namun, ia optimis tentang kemungkinan ditemukannya perawatan dan vaksin yang tepat.

Baca juga: Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com