Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Covid-19 Hanya Hoaks', Begini Pendapat Pendukung Trump

Kompas.com - 16/07/2020, 16:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Sumber ABCNews

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejak awal pandemi Covid-19 melanda hampir di seluruh dunia, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berulang kali meremehkan keganasan virus ini, suatu tindakan yang diikuti para pendukung setianya.

Beberapa kali Trump menyebut, virus corona hanyalah semacam flu musiman dan menolak menggunakan masker salama berbulan-bulan pandemi, bahkan dia juga meledek para lawan politiknya yang menggunakan masker.

Sementara itu, ia telah berjanji akan "menghilangkan" virus corona, tapi hingga saat ini jumlah kasus virus corona di AS justru semakin meningkat.

Semakin melonjaknya pandemi virus corona di dalam negeri, membuatnya kemudian meragukan pendapat dari para pejabat kesehatan.

Baca juga: Kepada Pengangguran AS, Ivanka Trump: Temukan Sesuatu yang Baru

Melansir ABC News pada Rabu (15/7/2020), sikap Trump yang sudah berusia 74 tahun ini, menggiring pendapat masyarakat pendukungnya yang ikut mempertanyakan nasihat protokol kesehatan dari para pakar hingga meragukan keberadaan virus berbahaya ini.

Vinny Scarnisi, salah satu pendukung Trump yang setia menyebut virus corona adalah isu pencuci otak.

"Ini cuci otak. Tidak ada alasan untuk takut. Sama sekali tidak. Itu hanya lelucon," kata Scarnisi dari Pittsburg, New Hampshire.

Para pendukung setia Trump juga menggunakan istilah yang digunakan presiden itu untuk meremehkan virus corona sekaligus menyindir partai oposisi.

Baca juga: Gara-gara Kena Prank Fans K-Pop, Manajer Kampanye Trump Didepak

Seperti, saat ia menyebut virus corona sebagai virus Demokrat "hoaks baru" di sebuah rapat umum di South Carolina pada Februari, yang saat itu merujuk pada pertanyaan bagaimana para pesaingnya "mempolitisasi virus korona."

"Pandemi adalah hoax, sebuah hoax. Saya tidak percaya itu sama sekali," kata Warren Goddard, pendukung Trump yang berusia 91 tahun, dan ingin muncul di kampanye Trump di Portsmouth, New Hampshire.

Goddard mengatakan kepada ABC News bahwa ia berencana untuk masuk ke dalam kampanye Trump, tetapi tidak akan menggunakan masker dan memang belum pernah menggunakan masker selama pandemi.

"Aku tidak bisa terserang virusnya. Itu (masker) bukan perlindungan," kata Goddard yang menyebutkan bahwa dia tidak percaya masker akan mencegah dari infeksi virus corona.

Baca juga: Trump Sebut Orang Kulit Putih Lebih Banyak Tewas di Tangan Polisi

Margaret Becotte, putrinya dari Connecticut juga mengatakan bahwa dia menolak menggunakan masker dan masker yang dia miliki hanyalah masker kampanye "Trump 2020".

"Saya tidak merasa ini ada gunanya untuk melindungi Anda dari apa pun," kata Becotte.

Selanjutnya, ia menyebut, "Ini (masker) adalah sepotong kain yang tidak berguna. Tidak ada sama sekali. Anak-anakku juga tidak akan memakai masker itu."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com