Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Bakal Meninggal, Pasien Ini Justru Pulih dari Virus Corona

Kompas.com - 15/07/2020, 20:40 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TORONTO, KOMPAS.com - Seorang pasien berusia 51 tahun diperkirakan akan meninggal akibat pandemi virus corona, tapi secara ajaib dapat pulih dan berdiri kembali.

Paisen itu bernama Mario Castillo Tamayo, yang merupakan pasien Covid-19 pertama yang dirawat di unit perawatan intensif Rumah Sakit Humber River Toronto, pada Maret lalu.

Melansir New York Post pada Selasa (14/7/2020), Castillo Tamayo terakhir diperiksa memiliki kadar oksigen sangat rendah. Sehingga dokter yakin dia akan meninggal, atau akan menghabiskan sisa hidupnya dengan ventilator, jika dia selamat.

Para dokter di rumah sakit Canada mencoba berbagai cara untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh Castillo Tamayo, mulai dari membuatnya tengkurap, memompanya dengan pelemas otot, dan bahkan melakukan trakeostomi. Namun hasilnya saat itu tidak bagus.

Baca juga: Ini Dia Uji Coba Vaksin Corona yang Menghasilkan Antibodi

"Salah satu dokternya menelepon dan mengatakan suami saya semakin parah, dan kami tidak tahu apakah ia akan bisa selamat," kata istri Castillo Tamayo, Maricar Pagulayan.

Namun, Castillo Tamayo secara ajaib dapat pulih dan meninggalkan rumah sakit, setelah 9 minggu dirawat dan telah dites beberapa kali hasilnya negatif Covid-19.

"Tidak ada di antara kami yang mengira dia dapat selamat," kata Dr Jamie Spiegelman yang menangani pasien Castillo Tamayo, kepada Star.

Dr Spiegelman mengatakan bahwa pria berusia 51 tahun ini adalah salah satu kisah sukses terbesar yang ditangani oleh para dokter di rumah sakit Canada.

Baca juga: Dampak Corona, Resort World Sentosa PHK Banyak Karyawan

"Saya berbahagia untuk dia dan keluarganya. Fakta bahwa dia pulih setelah trakeostomi dan semua tabung makanan adalah sedikit keajaiban, saya pikir," tambah Spiegelman.

Castillo Tamayo adalah seorang mekanik yang berasal dari Merida di Semenanjung Yucatan Peninsula Meksiko. Saat tengah bekerja pada 18 Maret, dia terserang demam dan dipulangkan.

Gejala yang memburuk, ia kemudian pergi ke rumah sakit pada 24 Maret dan didiagnosis positif virus corona.

"Itu membuatku takut. Saya pikir hidup saya sudah selesai," ujar Castillo Tamayo.

Baca juga: Unggah Parodi Surah Corona seperti Al Quran di Facebook, Blogger Ini Divonis 6 Bulan Penjara

Pada 26 Maret, dia mulai dirawat di unit perawatan intensif. "Paru-parunya pada saat itu, berdasarkan hasil pemeriksaan sinar-X, rusak," kata Spiegelman.

"Kami tidak yakin bisa menyelamatkannya tanpa ventilator, karena sudah banyak kerusakan paru-paru yang dia dapatkan dari dampak Covid-19," terangnya.

Namun pada Mei, kondisinya mulai membaik dan ia perlahan dilepaskan dari ketergantungan menggunakan ventilator.

Baca juga: Lonjakan Kasus Infeksi Virus Corona di Australia dan Asia

Kemudian, Castillo Tamayo meninggalkan unit perawatan intensif pada 7 Juni.

“Saya membuka mata. Saya melihat banyak orang di sekitar saya di rumah sakit. Saya tidak tahu siapa mereka atau di mana saya berada. Selama dua bulan saya tidak melihat istri saya, anak tiri saya," ujar Castillo Tamayo.

Setelah meninggalkan Rumah Sakit Humber River Toronto pada minggu lalu, Castillo Tamayo dirawat di St. John's Rehab di Sunnybrook Health Sciences Center di seberang kota, di mana ia harus dirawat selama tiga hingga lima minggu.

Dokter mengharapkan Castillo Tamayo melakukan perawatan pemulihan penuh di sana.

Baca juga: Menolak Pakai Masker, Mantan Tentara Ini Tewas karena Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com