Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Uji Coba Vaksin Corona yang Menghasilkan Antibodi

Kompas.com - 15/07/2020, 16:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Uji coba awal keamanan vaksin virus corona berpotensi menghasilkan antibodi terhadap penyakit yang telah menewaskan banyak orang itu.

Melansir New York Post pada Selasa (14/7/2020), antibodi penawar yang diproduksi oleh vaksin Moderna Inc dapat menghasilkan kondisi yang setara dengan kondisi pasien yang pulih dari virus corona.

Menstimulasi produksi antibodi dianggap sebagai tonggak utama dalam pengujian awal, tapi tidak membuktikan sebuah vaksin akan efektif.

Baca juga: Rusia Berhasil Uji Coba Vaksin Covid-19 Pertama, Riset: Hasilnya Aman

Hasil tes vaksin tersebut didasarkan pada data yang melibatkan 45 orang dengan kisaran usia 18 sampai 55 tahun.

Sementara ini, hasil percobaan vaksin belum melibatkan orang tua.

Uji coba tahap akhir dengan skala yang lebih besar akan dimulai pada 27 Juli, yang akan membandingkan hasil vaksin dengan menggunakan suntikan plasebo yang diberikan kepada 30.000 orang sehat yang berisiko tinggi tertular Covid-19.

Mantan peneliti Harvard Medical School, William Haseltine mengatakan kepada Bloomberg bahwa tingkat antibodi penetralisir yang dihasilkan oleh vaksin "cukup baik" dan mungkin dapat memberikan perlindungan melawan virus corona.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Buatan Universitas Queensland Mulai Diuji Coba ke Manusia

Namun, menurut kepala Access Health International ini mengatakan "tidak ada jaminan" tentang keamanan vaksin.

Lebih dari setengah subyek uji coba yang mendapat sepertiga dosis mengalami kelelahan ringan hingga sedang, kedinginan, sakit kepala, dan nyeri otot.

Kemudian, setelah dilakukan vaksin kedua, ada 40 persen orang mengalami demam.

Tiga dari 14 pasien yang diberi dosis vaksin tertinggi mengalami efek samping yang parah, tetapi dosis itu tidak digunakan dalam uji coba yang lebih besar.

Baca juga: Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya

Seorang peneliti di Duke Human Vaksin Institute, Tony Moody menyebutkan kepada Bloomberg bahwa vaksin tersebut "banyak efek samping", tetapi tingkat antibodi yang dihasilkan oleh vaksin itu "sangat menggembirakan."

Vaksin dari Moderna Inc adalah salah satu vaksin yang sudah dilakukan pengembangan cukup jauh dan mengangkat nilai saham dari perusahaan tersebut. 

Setelah dikeluarkannya produksi vaksin yang menghasilkan antibodi ini, saham perusahaan melonjak menjadi 16,4 persen di pasar saham, pada Selasa (14/7/2020).

Harga saham perusahaan naik lebih dari 3 kali lipat pada tahun ini berdasarkan harapan investor untuk vaksin virus corona-nya.

Baca juga: Semakin Keras Upaya Mendapatkan Vaksin Corona, Semakin Banyak Kepiting Belangkas Diperas Darahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com