Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya

Kompas.com - 11/07/2020, 18:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

BALTIMORE, KOMPAS.com - Seorang pria di Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat (AS) percaya dia bisa menjadi salah satu orang pertama yang berhasil divaksinasi guna mencegah Covid-19.

Ia mengaku tubuhnya memproduksi antibodi di percobaan tersebut.

David Rach, nama pria itu, memuji percobaan di University of Maryland di Baltimore sebagai hasil yang "menjanjikan".

Baca juga: Semakin Keras Upaya Mendapatkan Vaksin Corona, Semakin Banyak Kepiting Belangkas Diperas Darahnya

Percobaan di sana dilakukan oleh perusahaan obat-obatan raksasa AS Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech. Mereka sudah melakukan ancang-ancang untuk memproduksi vaksin Covid-19 secara massal jika terbukti efektif.

Dilansir dari Daily Mail Kamis (9/7/2020), Rach adalah mahasiswa pascasarjana imunologi di universitas itu.

Ia mengatakan, tubuhnya menghasilkan lebih banyak antibodi daripada yang dihasilkan oleh pasien sembuh Covid-19. Di percobaan ini Rach adalah orang pertama yang disuntik vaksin itu.

Namun butuh waktu berbulan-bulan sebelum hasil bisa didapat sepenuhnya, karena para ilmuwan perlu mengetahui lebih dulu berapa lama antibodi akan bertahan, dan apakah Rach akan terbukti kebal terhadap virus SARS-CoV-2 jika ia di kemudian hari tertular.

Baca juga: Trump Sesumbar Vaksin Covid-19 Siap Akhir Tahun, Ini Kata Pakar

Para ilmuwan di seluruh dunia kini sedang berlomba untuk mengembangkan vaksin virus corona, yang dipandang sebagai satu-satunya cara menghentikan pandemi ini.

Sementara itu para pakar kesehatan masih belum yakin seberapa banyak kekebalan yang dihasilkan secara alami dari perlawanan dengan penyakit ini.

Artinya, opsi untuk melakukan herd immunity atau kekebalan kelompok masih belum diketahui bisa efektif atau tidak.

Setelah menerima dua dosis vaksin percobaan, Rach berkata bahwa "data awal menunjukkan positif", tetapi memperingatkan masih ada "jalan panjang di depan."

Baca juga: Uji Klinis Aman, Vaksin Corona Mulai Disuntikkan ke Militer China

Rach yakin dia tidak terinfeksi virus corona, dan merasa tidak ada gunanya menguji pasien yang mungkin sudah mengembangkan antibodi.

Dia juga tidak tahu pasti apakah dia diberikan vaksin percobaan atau larutan salin dari plasebo, tetapi yakin tubuhnya telah menghasilkan "antibodi spesifik SARS-CoV-2 Spike Protein RBD" setelah dites.

"Ini menjanjikan. Meskipun berada dalam kelompok dosis rendah, saya menghasilkan antibodi spesifik SARS-CoV-2 Spike Protein yang lebih tinggi daripada sampel pasien Covid yang sembuh," ungkapnya dikutip dari Daily Mail.

Akan tetapi ia menambahkan, "Apakah ini berarti saya bisa berkeliling dan memegangi gagang pintu? Tentu tidak."

Baca juga: Jika Vaksin Corona Sudah Jadi, Siapa yang Akan Dapat Pertama?

Selanjutnya Rach akan kembali ke klinik pada Oktober untuk memeriksakan kadar antobodinya, atau memeriksakan lebih awal jika dia merasa telah terinfeksi virus corona sebelumnya.

"Saya mengukur suhu badan setiap pagi dan melaporkan sendiri segala gejala terkait Covid yang mungkin saya alami."

Dia juga mengatakan, semua orang yang terlibat dalam penelitian ini terus memakai masker dan menerapkan social distancing, karena efektivitas vaksin belum diketahui.

Proyek di Maryland adalah salah satu dari banyak penelitian di seluruh dunia, yang diharapkan dapat menemukan terobosan untuk mengakhiri pandemi virus corona.

Baca juga: Harga Mahal, Lab China Kekurangan Monyet untuk Uji Coba Vaksin Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com