Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir sampai Lantai 2, 14 Orang di Panti Jompo Jepang Diperkirakan Tewas

Kompas.com - 04/07/2020, 21:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUMAMOTO, KOMPAS.com - Hujan deras yang memicu banjir besar dan tanah longsor di Jepang, diperkirakan telah menewaskan 14 orang pada Sabtu (4/7/2020).

Bencana alam ini juga membuat pihak berwenang mengeluarkan imbauan evakuasi bagi 200.000 penduduk lebih.

Para korban ditemukan dalam konduisi "henti jantung" di rumah penampungan lansia itu, setelah sungai di dekatnya meluap.

Baca juga: Jepang Luncurkan N700S, Shinkansen Baru yang Tahan Gempa

Keterangan itu disampaikan oleh Gubernur Ikuo Kabashima dari barat wilayah Kumamoto.

Dilansir dari AFP Sabtu (4/7/2020), pihak berwenang di Jepang sering menggunakan istilah "henti jantung" sebelum menyatakan kematian secara resmi.

"Operasi penyelamatan telah diluncurkan," kata Kabashima seraya menambahkan tiga orang lainnya di panti jompo itu menderita hipotermia.

Sekitar 60-70 orang berada di panti jompo tersebut saat ketinggian air mencapai lantai dua pada Sabtu pagi, demikian yang diungkap NHK.

Baca juga: Jepang Batal Pasang Sistem Anti-Rudal Aegis Ashore, Ini 2 Sebabnya

Pihak berwenang lokal secara terpisah menerangkan, korban-korban lainnya juga ditemukan terkena serangan jantung akibat tanah longsor di Kumamoto.

Sebelumnya mereka mengatakan, 2 orang dikhawatirkan tewas.

Sementara itu NHK memberitakan di wilayah lain Kumamoto, 1 orang terluka parah dan 9 lainnya hilang, sedangkan sekitar 100 orang terjebak karena jalan yang terputus oleh banjir dan tanah longsor.

Helikopter melakukan operasi penyelamatan di area terdampak banjir di Hitoyoshi, prefektur Kumamoto, Jepang, pada Sabtu (4/7/2020). Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut memicu banjir besar dan tanah longsor, membuat belasan orang diduga tewas, beberapa orang hilang, dan puluhan lainnya terjebak di atap rumah menunggu bantuan evakuasi.KYODO NEWS via AP Helikopter melakukan operasi penyelamatan di area terdampak banjir di Hitoyoshi, prefektur Kumamoto, Jepang, pada Sabtu (4/7/2020). Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut memicu banjir besar dan tanah longsor, membuat belasan orang diduga tewas, beberapa orang hilang, dan puluhan lainnya terjebak di atap rumah menunggu bantuan evakuasi.
Badan pengawas cuaca di Jepang menurunkan peringatan hujan dari tingkat tertinggi ke satu tingkat di bawahnya untuk Kumamoto dan dekat Kagoshima.

Baca juga: Kondisi Kim Jong Un, Jepang Deteksi Pergerakan Aneh di Korea Utara

Meski begitu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tetap mendesak warga setempat untuk "ekstra waspada".

Abe juga memerintahkan 10.000 tentara bersiaga untuk pengerahan mendadak, guna bergabung dengan tim SAR.

PM berusia 65 tahun itu juga berjanji pemerintah pusat akan "melakukan yang terbaik untuk mengambil tindakan darurat, dengan memprioritaskan nyawa orang."

"Sangat menakutkan"

Tayangan televisi menunjukkan kendaraan-kendaraan mengapung di tempat parkir dekat sungai yang meluap, sementara beberapa jembatan hanyut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com