Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banjir sampai Lantai 2, 14 Orang di Panti Jompo Jepang Diperkirakan Tewas

Bencana alam ini juga membuat pihak berwenang mengeluarkan imbauan evakuasi bagi 200.000 penduduk lebih.

Para korban ditemukan dalam konduisi "henti jantung" di rumah penampungan lansia itu, setelah sungai di dekatnya meluap.

Keterangan itu disampaikan oleh Gubernur Ikuo Kabashima dari barat wilayah Kumamoto.

Dilansir dari AFP Sabtu (4/7/2020), pihak berwenang di Jepang sering menggunakan istilah "henti jantung" sebelum menyatakan kematian secara resmi.

"Operasi penyelamatan telah diluncurkan," kata Kabashima seraya menambahkan tiga orang lainnya di panti jompo itu menderita hipotermia.

Sekitar 60-70 orang berada di panti jompo tersebut saat ketinggian air mencapai lantai dua pada Sabtu pagi, demikian yang diungkap NHK.

Pihak berwenang lokal secara terpisah menerangkan, korban-korban lainnya juga ditemukan terkena serangan jantung akibat tanah longsor di Kumamoto.

Sebelumnya mereka mengatakan, 2 orang dikhawatirkan tewas.

Sementara itu NHK memberitakan di wilayah lain Kumamoto, 1 orang terluka parah dan 9 lainnya hilang, sedangkan sekitar 100 orang terjebak karena jalan yang terputus oleh banjir dan tanah longsor.

Meski begitu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tetap mendesak warga setempat untuk "ekstra waspada".

Abe juga memerintahkan 10.000 tentara bersiaga untuk pengerahan mendadak, guna bergabung dengan tim SAR.

PM berusia 65 tahun itu juga berjanji pemerintah pusat akan "melakukan yang terbaik untuk mengambil tindakan darurat, dengan memprioritaskan nyawa orang."

"Sangat menakutkan"

Tayangan televisi menunjukkan kendaraan-kendaraan mengapung di tempat parkir dekat sungai yang meluap, sementara beberapa jembatan hanyut.

"Saya tidak bisa mengungsi karena jalan berubah jadi sungai. Ini sangat menakutkan," kata seorang penduduk wanita kepada NHK.

Haruka Yamada warga setempat berusia 32 tahun mengatakan kepada Kyodo News, "Saya melihat pohon-pohon besar dan bagian-bagian rumah hanyut dan mendengarnya menabrak sesuatu."

"Udara dipenuhi dengan bau gas bocor dan air limbah," imbuhnya dikutip dari AFP.

Rekaman dari pantauan udara juga menunjukkan seorang warga dievakuasi dengan sutas tali dari atap rumah ke helikopter militer. Di sekelilingnya tampak seluruh kota dibanjiri air berlumpur.

"Kami telah mengeluarkan perintag evakuasi setelah hujan lebat," kata Toshiaki Mizukami, pejabat lainnya di prefektur Kumamoto.

"Kami sangat mendesak orang-orang untuk bertindak melindungi diri karena hujan masih deras," katanya kepada AFP.

Kyodo News melanjutkan, lebih dari 203.000 penduduk di Kumamoto dan Kagoshima telah diimbau untuk mengungsi dari rumahnya.

Akibat bencana ini beberapa layanan kereta api ditangguhkan di wilayah tersebut, sementara lebih dari 8.000 rumah tangga terputus aliran listriknya.

"Negeri Sakura" saat ini sedang dilanda musim hujan, yang sering menyebabkan banjir dan tanah longsor.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/04/212735570/banjir-sampai-lantai-2-14-orang-di-panti-jompo-jepang-diperkirakan-tewas

Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke