Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Batal Pasang Sistem Anti-Rudal Aegis Ashore, Ini 2 Sebabnya

Kompas.com - 26/06/2020, 18:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Kyodo News

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang telah membatalkan rencana untuk memasang sistem anti-rudal berbasis Aegis Ashore, kata Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono pada Kamis (25/6/2020).

Sistem anti-rudal itu awalnya ditujukan untuk menangkis proyektil berteknologi tinggi seperti yang diluncurkan Korea Utara.

"Setelah musyawarah di Dewan Keamanan Nasional (NSC), kami putuskan untuk membatalkan pemasangan di prefektur Yamaguchi dan Akita," ucap Kono dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Shinzo Abe.

Baca juga: Jepang Curiga dengan Kondisi Kesehatan Kim Jong Un

Dilansir dari Kyodo pada Kamis (25/6/2020), keputusan ini menyusul pengumuman mendadak Kono pada 15 Juni, bahwa mereka telah menghentikan proses pemasangan dua pelontar rudal buatan Amerika Serikat (AS).

Pembatalan dilakukan karena masalah teknis dan bertambahnya biaya.

Dalam pertemuan dengan jajaran Partai Demokrat-nya Abe yang sebagian terbuka untuk media, Kono juga berujar Kementerian Pertahanan sulit memilih lokasi alternatif.

Di saat Jepang terus mempertahankan diri dari ancaman rudal balistik Korut melalui kapal Angkatan Laut yang dilengkapi Aegis, Kono mengatakan itu adalah ide buruk.

Mengingat Beijing dan Pyongyang sedang mengembangkan rudal balistik baru yang tampaknya lebih sulit dicegat, Menhan berkata Jepang harus "mempertimbangkan apa yang akan kita lakukan (untuk menanggapi ancaman semacam itu) dalam jangka menengah dan panjang."

Kono juga mengatakan kapal perusak MSDF dan sistem Patriot Advanced Capability-3 berbasis di darat yang dirancang untuk menembak jatuh rudal jika lolos dari tembakan kapal, akan melindungi negara untuk saat ini.

Baca juga: Ribut dengan China dan Taiwan, Jepang Ubah Nama Daerah di Kepulauan Senkaku

Unit Aegis Ashore ditujukan untuk melengkapi kapal perusak MSDF. Salah satu unitnya hendak dipasang di timur laut prefektur Akita dan yang satunya lagi di barat prefektur Yamaguchi. Keduanya berlokasi di dekat pantai Laut Jepang.

Di hari itu juga Kono berkata ke wartawan, pemerintah akan terus membahas kebutuhan pertahanan dengan partai-partai yang berkuasa serta AS, selain pembicaraan di Dewan Keamanan Nasional.

Namun Kono tidak menerangkan secara gamblang ketika ditanya tentang kemungkinan menyerang pangkalan asing.

Gagasan kontroversial itu sempat dilontarkan oleh beberapa anggota Partai Demokrat Liberal (LDP), mengingat Konstitusi Jepang menolak perang.

"Saya lega kecemasan di antara penduduk sudah hilang," kata Gubernur Akita, Norihisa Satake dikutip dari Kyodo.

Ia menambahkan, Kono meneleponnya di pagi hari bahwa pemerintah pusat "tidak akan mengerahkan lagi" unit Aegis Ashore di Negeri "Sakura".

Baca juga: UFO Diduga Muncul di Jepang Saat Siang Bolong, Terlihat seperti Balon

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Kyodo News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com