Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Inilah Bangunan Baru yang Didirikan China di Lembah Galwan

Kompas.com - 25/06/2020, 19:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Gambar-gambar dari pantauan satelit memperlihatkan bangunan baru yang sedang didirikan China di lembah Galwan, lokasi bentrokan dengan tentara India.

Bentrokan itu terjadi pada 15 Juni di Lembah Galwan, yang menewaskan 20 tentara India.

Komandan militer kedua negara pada Senin (22/6/2020) telah bersepakat untuk meredam ketegangan di perbatasan yang disengketakan itu.

Meski begitu, dilansir dari Reuters Kamis (25/6/2020), gambar satelit menunjukkan aktivitas konstruksi baru di pekan-pekan setelah baku hantam terjadi.

Akibatnya, kesepakatan yang telah dijalin berisiko dilanggar karena saling klaim di wilayah gersang tersebut.

Baca juga: China Bantah 40 Tentaranya Jadi Korban dalam Konflik Perbatasan dengan India

Foto-foto yang diambil pada Senin oleh Maxar Technologies, perusahaan teknologi luar angkasa yang berbasis di Amerika Serikat (AS), menunjukkan sesuatu yang tampak seperti bangunan China.

Bangunan luas itu didirikan di tepi sungai yang ditinggikan dan menghadap ke Sungai Galwan.

India mengatakan, bangunan itu didirikan di wilayah Garis Kontrol Aktual-nya (LAC), yang tidak terdefinisi dengan jelas. LAC adalah perbatasan de facto antara dua negara tersebut.

Sebaliknya China berkata, seluruh lembah Galwan yang terletak sekitar 4.300 mdpl adalah wilayahnya, dan menuding India yang memicu bentrokan.

Baca juga: Hampir 11 Jam Berunding, India dan China Akhirnya Sepakat Berdamai

Aktivitas baru ini mencakup pendirian kamp-kamp yang disamarkan atau bagunan tertutup di pangkal tebing.

Gambar tertanggal 22 Juni 2020 menunjukkan adanya aktivitas pembangunan oleh China di Lembah Galwan. Di hari itu juga, petinggi militer India dan China telah bersepakat untuk damai.MAXAR TECHNOLOGIES via REUTERS Gambar tertanggal 22 Juni 2020 menunjukkan adanya aktivitas pembangunan oleh China di Lembah Galwan. Di hari itu juga, petinggi militer India dan China telah bersepakat untuk damai.
Tak jauh dari sana, kemungkinan sebuah kamp baru sedang dibangun dengan tembok atau barikade.

Di pekan sebelumnya, kamp itu tidak terlihat di gambar satelit yang ditunjukkan ke Reuters.

Nathan Ruser pakar data satelit di Australian Strategic Policy Institute mengatakan, pembangunan itu menunjukkan hanya ada sedikit tanda deeskalasi.

Baca juga: Heboh Alat Fitness Gerak Sendiri di India, Diduga Hantu Sedang Latihan

"Citra satelit dari lembah Galwan pada 22 Juni menunjukkan bahwa 'penarikan pasukan' sebenarnya bukan kata yang seharusnya digunakan oleh pemerintah India," tulisnya di Twitter.

Kemudian di sisi India, barikade pertahanan dapat dilihat pada gambar terbaru tapi tidak ditemukan di gambar satelit pada Mei.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com