Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kremasi Tentara yang Gugur, India Juga Bakar Foto Xi Jinping

Kompas.com - 20/06/2020, 15:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Warga India membakar foto Presiden China Xi Jinping pada Kamis (18/6/2020) di saat para keluarga korban mengkremasi 20 tentara yang gugur di konflik perbatasan.

Puluhan orang meneriakkan "Kemenangan bagi Ibu Pertiwi India" ketika jenazah Kolonel B Santosh Babu, perwira paling senior yang tewas dalam bentrokan itu, dibawa dengan truk militer berhias bunga.

Jenazahnya dibawa ke kota asalnya di Suryapet, India selatan. Kemudian pemakaman prajurit lainnya diadakan di kota asal masing-masing.

Baca juga: Beda Pendapat dengan Menlu, PM India: Tak Ada Tentara yang Seberangi Perbatasan

Sementara itu para warga di utara Kota Kanpur mengadakan "pemakaman gadungan" untuk Xi Jinping dan membakar fotonya.

Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-China, dan di India timur tepatnya di Cuttack, bendera China dibakar.

Situasi serupa juga terjadi di Kota Surat, India barat. Sekelompok orang melempar televisi buatan China dan menginjaknya sebagai bentuk protes pada Rabu (17/6/2020).

"Dalam situasi saat ini, masalah China tidak boleh dianggap remeh," kata Menteri Makanan dan Konsumen China Ram Vilas Paswan kepada Economic Times yang dikutip Reuters.

"Dalam banyak kasus, mungkin ada uang China yang diinvestasikan, tetapi saya pikir harus dipastikan kita menghindari produk-produk China saat membeli di pasar."

Baca juga: Bentrok Militer India Vs China, Gambar Satelit Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Adakan pembicaraan dan saling menyalahkan

Bentrokan antara militer India vs China terjadi di perbatasan wilayah pegunungan yang disengketakan kedua negara.

Tiga hari setelah bentrokan terjadi, para tentara tetap disiagakan di Lembah Galwan yang terletak di wilayah Ladakh, barat Himalaya.

Anggota National Students Union of India (NSUI) membakar foto Presiden China Xi Jinping, buntut dari konflik perbatasan India-China yang menewaskan puluhan tentara. Foto ini diambil saat unjuk rasa pada Kamis (18/6/2020).REUTERS/AMIT DAVE Anggota National Students Union of India (NSUI) membakar foto Presiden China Xi Jinping, buntut dari konflik perbatasan India-China yang menewaskan puluhan tentara. Foto ini diambil saat unjuk rasa pada Kamis (18/6/2020).
India mengatakan juga ada korban dari militer China, tapi pemerintah Negeri "Tirai Bambu" tidak mengungkap jumlah tentara yang tewas atau luka-luka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava menerangkan, Menlu India Subrahmanyam Jaishankar akan bertemu secara virtual dengan Menlu Rusia dan China pada 23 Juni.

Baca juga: Berpaku dan dari Besi, Diduga Ini Alat yang Dipakai untuk Pukuli Tentara India

Jaishankar telah berbicara dengan Menlu China Wang Yi pada Rabu (17/6/2020), dan sepakat tidak mengambil kebijakan apa pun yang dapat memperparah masalah.

Kemudian seorang pejabat India yang dihubungi Reuters mengatakan, petinggi senior militer dari kedua negara telah menggelar pembicaraan pada Kamis (18/6/2020) untuk meredakan ketegangan.

Tapi Jaishankan dan Wang Yi juga saling menyalahkan atas bentrokan perbatasan paling mematikan sejak 1967 ini, dan saling mendesak untuk mengendalikan militernya.

"China-lah yang butuh waktu untuk menilai kembali tindakannya dan mengambil tindakan korektif," kata Kementerian Luar Negeri India mengutip perkataan Jaishankan ke Wang Yi.

Wang Yi mewakili Kemenlu China menjawab, India harus menghukum siapa pun yang berada di balik konflik ini dan mengendalikan pasukan garis depannya.

Kelompok-kelompok nasionalis garis keras yang terkait dengan Partai Bharatiya Janata-nya PM India Narendra Modi semakin gencar menyerukan boikot barang-barang China, dan pembatalan kontrak dengan perusahaan-perusahaan China.

Akibatnya, Oppo China membatalkan peluncuran online gawai barunya di Negeri "Bollywood".

Baca juga: Konflik Perbatasan, India Laporkan Tentaranya Dimutilasi Tentara China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com