Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2020, 13:40 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Sumber AFP

WILMINGTON, KOMPAS.com – Bursa calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden semakin menghangat.

Biden telah berjanji akan memilih politisi perempuan sebagai pendampingnya melawan Presiden Donald Trump pada pilpres 3 November mendatang.

Di tengah kerusuhan rasial yang melanda Amerika Serikat (AS), akar rumput dan sejumlah politisi senior Demokrat menganjurkan Biden untuk memilih politisi perempuan berkulit hitam.

Memilih politisi berkulit hitam diyakini akan menjadi simbol penting kepedulian Demokrat terhadap masalah sosial yang sedang melanda warga Afro-Amerika.

Selain itu warga kulit hitam tentu tidak lupa peran krusial mereka menghidupkan kembali kampanye Biden yang sempat terseok melalui kemenangan telaknya di pemilihan pendahuluan Carolina Selatan.

Baca juga: Biden: Saya Pikir George Floyd Memang Akan Mengubah Dunia

Kamala Harris dan Val Demings

Wartawan senior Fox Business Network Charles Gasparino berkicau melalui Twitter kemarin Jumat (19/6/2020) bahwa Biden telah mengerucutkan shortlist ke dua nama yaitu Senator California Kamala Harris dan Anggota DPR atau House of Representatives dari Florida Val Demings.

Tim kampanye Biden menyanggah berita tersebut dan menyatakan masih menyeleksi dengan hati-hati sejumlah nama calon.

Namun kemunculan dua nama ini tidaklah mengejutkan khususnya Harris.

Senator yang sempat menjadi rival Biden di primary Demokrat ini memang telah diunggulkan selama berbulan-bulan sejak mundur dari pertarungan capres.

Baca juga: Buntut Kasus George Floyd, Capres Biden Akan Danai Reformasi Polisi AS Rp 4,2 Triliun

Sering disebut sebagai Obama 2.0, Harris telah menunjukan kepiawaian dan pengalamannya di kancah politik nasional seperti kemampuan debatnya di debat pilpres.

Latar belakang profesinya sebagai Jaksa dapat menjadi nilai plus di tengah keluhan warga kulit hitam akan ketidakadilan yang mereka alami.

Sementara itu Demings masih relatif belum terlalu dikenal oleh publik Amerika. Berasal dari swing state krusial Florida, nama politisi berusia 63 tahun ini mulai menyeruak ketika dia menjadi manajer pemakzulan terhadap Presiden Trump awal tahun ini.

Sama seperti Harris, Demings juga memiliki pengalaman di bidang penegakan hukum. Dia adalah pensiunan polisi.

Puncak karir kepolisiannya adalah ketika menjabat sebagai Kepala Polisi kota Orlando dari 2007 hingga 2011.

Harris dan Demings bukan tanpa kelemahan. Kubu progresif Demokrat yang berhaluan liberal kerap mempertanyakan track record dan prestasi mereka ketika menjadi penegak hukum.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com