Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid-19, Kardinal Ini Beri Donasi untuk Pekerja Seks Transgender yang Kelaparan

Kompas.com - 02/05/2020, 14:35 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber The Hill

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Seorang Kardinal yang bertanggung jawab di bidang amal di Vatican mengirim bantuan kepada grup pekerja seks transgender yang terdampar dekat Roma selama wabah virus corona terjadi di Italia.

Dilansir dari The Hill, Kardinal Konrad Krajewski yang juga dikenal sebagai 'Robin Hood-nya Paus' ini memberikan bantuan uang kepada sebuah grup dari badan amal Vatican setelah grup itu meminta tolong kepada pastor gereja Katolik untuk membeli makan.

"Aku tidak mengerti kenapa (tindakan bantuan) ini jadi perhatian banyak orang," kata Krajewski kepada media Reuters.

Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Para Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Selama Lockdown

"Ini adalah pekerjaan biasa bagi gereja, ini normal. Inilah bagaimana gereja bekerja di bidang amal."

Berdasarkan keterangan dari Reuters, para pekerja seks transgender itu kemungkinan tidak berdokumen dan berjuang untuk mendapat bantuan kepada pemerintah selama krisis virus corona.

Menurut Krajewski, paspor para pekerja seks transgender ini telah dirampas oleh mafia muncikari yang mengendalikan mereka.

Alhasil mereka tidak bisa bekerja dan tidak ada cara lain untuk membeli makanan atau kebutuhan harian karena di sisi lain toko-toko pun tutup.

Baca juga: Paus Fransiskus: Pandemi Corona adalah Respons Alam terhadap Iklim

"Semuanya tutup, mereka tidak punya sumber apa pun. Mereka pergi ke pastor. Mereka tidak bisa pergi ke politisi mau pun anggota parlementer.

Lalu, para pastor itu datang kepada kami (Kardinal)," ungkap Krajewski. Menurut Kardinal termuda di dunia dengan usia 54 tahun itu, tindakan itu juga telah dilakukan oleh Yesus.

Tahun sebelumnya, Krajewski memperbaiki fasilitas listrik untuk ratusan orang tunawisma yang tinggal di sebuah bangunan sepi di Roma dengan memanjat lubang, merusak garis segel polisi dan menyambung kembali arus listrik yang terputus.

Baca juga: Wabah Covid-19, Sri Paus Fransiskus Gelar Berkat Urbi et Orbi

Dia telah membantu membangun tempat penampungan yang menyediakan perawatan medis bagi para tunawisma di dekat Vatican dan memberikan kesempatan kepada para tunawisma itu untuk bisa mandi dan bersih-bersih.

Sejauh ini, Italia telah menjadi salah satu negara yang paling terdampak akan virus corona.

Negara itu telah memiliki lebih dari 270.000 kasus positif dan angka kematian sejumlah 28.236 orang berdasarkan catatan Jumat sore (1/5/2020).

Lockdown di negara itu masih berlaku setidaknya sampai 3 Mei mendatang.

Baca juga: Paus Fransiskus Sumbang 30 Respirator untuk Bantu Pasien Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com