Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Konfirmasi Kim Jong Un Muncul di Peresmian Pabrik Pupuk Korut

Kompas.com - 02/05/2020, 11:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea, mengonfirmasi kemunculan Kim Jong Un di peresmian pabrik pupuk Korea Utara.

Dalam pernyataannya Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan, itu adalah bagian dari upaya Kim Jong Un untuk menekankan pembangunan ekonomi.

Selain itu dilansir dari Associated Press Sabtu (2/5/2020), kementerian tersebut juga menyerukan kehati-hatian pada informasi yang berkaitan dengan Korea Utara.

Baca juga: Kim Jong Un Muncul Pertama Kalinya sejak 20 Hari Absen

Kementerian Unifikasi Korsel menerangkan, rumor "tidak berdasar" dalam beberapa minggu terakhir telah menyebabkan "kebingungan yang tidak perlu" bagi masyarakat Korea Selatan dan pasar keuangan.

Pemerintah Negeri "Ginseng" yang memiliki beragam catatan dalam pelacakan penguasa elite Pyongyang, berulang kali menepis spekulasi Kim Jong Un dalam kondisi kesehatan yang buruk setelah operasi.

Kantor Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan, pihaknya tidak mendeteksi tanda-tanda tidak biasa di Korea Utara atau reaksi darurat apa pun oleh partai yang berkuasa, militer, dan kabinet.

Baca juga: Kemunculan Kim Jong Un Disoroti Pakar Kajian Internasional

Seoul meyakini Kim Jong Un masih mengelola urusan negara, tetapi tinggal di lokasi yang tidak ditentukan di luar Pyongyang.

Dalam peresmian pabrik pupuk di Sunchon, Provinsi Pyongan Selatan, dekat Pyongyang, media pemerintah Korea Utara mengabarkan, para pekerja pabrik sangat antusias menyambut peresmian itu.

Korean Central News Agency (KCNA) menuliskan para pekerja "bergemuruh" dan bersorak kepada Kim Jong Un, yang dikatakan memandu bangsa itu dalam perjuangan membangun ekonomi mandiri, dalam menghadapi "angin kencang" oleh "pasukan musuh".

Baca juga: Berita Foto: Kemunculan Perdana Kim Jong Un dalam 20 Hari Terakhir

Namun laporan itu tidak menyebutkan komentar langsung terhadap Washington atau Seoul.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, dirinya menolak berkomentar tentang kabar Kim Jong Un muncul, tetapi mengatakan akan "ada sesuatu untuk dikatakan tentang hal itu pada waktu yang tepat".

Foto dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), memperlihatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tiga kanan) menghadiri upacara peresmian pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara, Jumat (1/5/2020). Ini menjadi kemunculan pertama Kim Jong Un setelah dikabarkan terakhir tampak pada 12 April lalu dan sempat dispekulasikan telah meninggal dunia.AFP/KOREAN CENTRAL NEWS AGENCY V Foto dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), memperlihatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tiga kanan) menghadiri upacara peresmian pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara, Jumat (1/5/2020). Ini menjadi kemunculan pertama Kim Jong Un setelah dikabarkan terakhir tampak pada 12 April lalu dan sempat dispekulasikan telah meninggal dunia.
Selama menghilangnya Kim Jong Un, media pemerintah Korut melaporkan Sang Pemimpin Tertinggi melakukan kegiatan rutin di luar pandangan publik, seperti mengirim salam ke para pemimpin Suriah, Kuba, dan Afrika Selatan.

Baca juga: Isu Kim Jong Un Meninggal, Sebuah Surat Dikirim ke Pekerja Konstruksi

Kim Jong Un juga sempat menyampaikan rasa terima kasihnya dalam sebuah surat, untuk para pekerja konstruksi di area wisata kota pesisir Wonsan, lokasi di mana dirinya juga diperkirakan tinggal.

Sampai sekarang belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan Kim Jong Un absen dari hadapan publik selama 20 hari lamanya.

Pada 2014, kakak Kim Yo Jong ini juga sempat menghilang dari publik selama hampir 6 minggu, dan saat muncul kembali ia memakai tongkat untuk berjalan.

Agen mata-mata Korea Selatan mengatakan, Kim Jong Un saat itu baru saja menjalani operasi pengangkatan kista dari pergelangan kakinya.

Baca juga: Berita Foto: Kemunculan Perdana Kim Jong Un dalam 20 Hari Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com