Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Tertular Corona Usai Berpesta, Gubernur Kentucky Marahi Pelakunya

Kompas.com - 26/03/2020, 13:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

FRANKFORT, KOMPAS.com - Gubernur Kentucky, Andy Beshear, kecewa berat dengan adanya kasus positif virus corona, setelah ada warga yang menggelar pesta.

"Kami memiliki kasus positif hari ini dari seseorang yang menghadiri pesta virus corona," kata Beshear dalam konferensi pers di Frankfort, ibu kota negara bagian itu, dikutip dari The Independent.

"Dan ini adalah bagian di mana saya, menyuruh semua orang untuk tenang, harus tetap tenang."

"Karena siapa pun yang melakukan sesuatu seperti ini mungkin berpikir mereka tidak bisa terinfeksi, tapi orang lain yang dicintainya bisa tertular," lanjutnya.

Baca juga: AS Berpotensi Salip Eropa Sebagai Pusat Wabah Virus Corona

Dalam pidatonya, Beshear tampak masih bisa mengendalikan nada suaranya, tapi terlihat betul kasus ini membuatnya marah.

"Tugas saya di konferensi pers ini adalah untuk berbicara dengan Anda tentang bagaimana kami akan melewatinya, itu pasti, dan kami akan melakukan apa saja untuk melindungi kehidupan orang-orang di sekitar kami."

"Tapi (pesta) ini membuatku marah, dan akan membuatmu marah juga. Pada akhirnya kita harus memaafkan orang itu, tapi ke depannya tidak lagi, di mana saja, di seluruh negara bagian, selamanya, dengan alasan apa pun."

Baca juga: Lima Anggota Keluarga di AS Ini Terinfeksi Virus Corona

Gubernur yang menjabat sejak Desember 2019 itu juga menegaskan semua pesta dan kegiatan-kegiatan publik harus ditunda.

Semua bisnis ritel yang "tidak penting" juga harus ditutup sampai keadaan darurat ini berakhir. Beshear juga mengaktifkan Garda Nasional.

Kentucky sendiri memiliki 160 kasus Covid-19, dengan empat korban meninggal dunia sampai Kamis (26/3/2020).

Baca juga: Peringatan untuk Kaum Muda, Satu Remaja Tewas akibat Virus Corona di AS

Pesta ini tampaknya digelar oleh sekelompok orang campuran dewasa dan muda, yang menghiraukan instruksi physical distancing (sebelumnya disebut social distancing).

The Independent mengabarkan, di New York, pusat penyebaran wabah corona di AS, lockdown penuh tampaknya perlu dilakukan untuk menghindari orang-orang melanggar aturan physical distancing.

Sementara itu di Florida, wawancara CBS menunjukkan mahasiswa muda pada musim semi secara terbuka mengabaikan risiko infeksi sambil minum dan bergaul di jalan.

Baca juga: Sebut Hair Dryer Solusi Sembuhkan Covid-19, Politisi AS Minta Maaf

Beshear jelas tidak bisa menerima perilaku ini. Dia mengatakan tidak ada kompromi pada para pelanggar, dan mengeluarkan komentar pedas.

"Kami berjuang untuk kesehatan, bahkan nyawa dari orangtua dan kakek nenek kami."

"Jangan bodoh dengan pergi ke suatu tempat dan memaparkan diri Anda karena itu bisa membunuh orang lain."

"Kita seharusnya jauh lebih baik dari itu," pungkasnya.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com