Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dikritik Paus Fransiskus, Gereja di Roma Bakal Tetap Buka di Tengah Virus Corona

Kompas.com - 14/03/2020, 21:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

ROMA, KOMPAS.com - Gereja Katolik di Roma bakal tetap dibuka setelah wacana melakukan penutupan di tengah virus corona dikritik Paus Fransiskus.

Pada Jumat (13/3/2020), Kardinal Angelo De Donatis mengeluarkan dekrit baru mematahkan pernyataan sehari sebelumnya, di mana dia berniat menutupnya.

Perubahan keputusan itu terjadi setelah Paus Fransiskus melontarkan kritikan. Dia menyebut bahwa "langkah drastis tak selalu baik".

Baca juga: Gelar Doa Angelus via Internet di Tengah Virus Corona, Paus Fransiskus Merasa Terkurung

Dilansir Daily Mail, keputusan Kardinal De Donatis menutup Gereja Katolik di Roma menuai kritik, di mana dia dituduh mengalah pada pemerintah.

Netizen bernama Andrea Fauro di media sosial mengatakan, kebijakan yang dibuat De Donatis sama saja dengan "menempatkan Yesus dalam karantina".

Para uskup di seluruh dunia tengah memutuskan bagaimana cara mereka menangani virus corona yang sudah diumumkan sebagai wabah dunia oleh WHO.

Tak hanya berusaha menangani kasus di wilayah keuskupan mereka, tetapi juga memberikan penggembalaan kepada 1,3 miliar umat Katolik di tengah pandemi.

Di Vatikan, sejumlah kebijakan ditempuh di mana Paus Fransiskus menggelar misa melalui siaran video untuk menghindari publik berkerumun.

Dalam misa, Paus asal Argentina itu mendoakan supaya para pastor mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk menolong mereka yang terinfeksi.

"Sehingga mereka bisa memberikan langkah-langkah dan tidak meninggalkan umat Tuhan yang setia dan suci," jelas Paus Fransiskus.

Beberapa jam setelah Paus berusia 83 tahun itu memberikan pernyataan, Kardinal De Donatis langsung mengeluarkan dekrit baru.

Baca juga: Vatikan: Paus Fransiskus Terkena Flu, Bukan Virus Corona

Dalam pengumuman tersebut, gereja paroki maupun yang dikelola oleh komunitas keagamaan bisa tetap buka. Selebihnya ditutup hingga 3 April.

Gereja yang ditutup itu jumlahnya kurang dari 300, di mana statusnya tidak mempunyai paroki atau yang sering dikunjungi oleh turis.

Pada Selasa (10/3/2020), pemerintah Italia memberlakukan penutupan (lockdown) di seluruh negara setelah mencatatkan penularan yang mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Sabtu (14/3/2020), Negeri "Pizza" melaporkan 17.660 kasus infeksi, dengan 1.266 di antaranya meninggal.

Dalam aturan yang diterapkan selama lockdown, publik dilarang berkumpul dengan setiap warga diminta untuk tak meninggalkan rumah mereka.

Baca juga: Karena Virus Corona, Untuk Pertama Kalinya Sri Paus Fransiskus Pimpin Doa Lewat Livestream

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com