Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vatikan: Paus Fransiskus Terkena Flu, Bukan Virus Corona

Kompas.com - 04/03/2020, 23:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber ABC

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Pihak Vatikan menegaskan, Paus Fransiskus hanya menderita flu biasa, bukan virus corons seperti yang dirumorkan.

Pernyataan itu disampaikan setelah pontiff pertama di luar Eropa sejak Paus Gregorius III itu sempat dikabarkan absen karena sakit pada pekan lalu.

Paus Fransiskus terekam batuk dan menyeka hidungnya ketika memimpin misa Rabu Abu (26/2/2020). Setelah itu, dia tak muncul di hadapan publik.

Baca juga: Hasil Tes Virus Corona Paus Fransiskus Negatif

Kemudian pada Sabtu (29/2/2020), Vatikan melalui juru bicara Matteo Bruni menyatakan bahwa Paus asal Argentina itu melanjutkan agendanya.

Antara lain memimpin misa pagi dari kediamannya di Santa Marta, dan menerima audiensi, meski hanya dilakukan secara individu.

Akhirnya pada Minggu (1/3/2020), Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut muncul saat memimpin doa Malaikat Tuhan (Angelus).

Saat itu, Sri Paus menuturkan bahwa dia terkena demam, dan terpaksa membatalkan agenda retret yang dilaksanakan di Roma, Italia.

Kemudian pada Selasa (3/3/2020), harian Italia Il Messaggero melaporkan bahwa Paus mendapat tes virus corons, di mana hasilnya negatif.

Bruni tidak menyanggah atau membenarkan kabar tersebut. Hanya berulang kali menyatakan bahwa Paus hanya terkena flu biasa.

"Beliau jelas hanya terkena flu. Tidak ada gejala lain yang mengantarkan kepada penyakit tertentu," ujar Bruni dikutip ABC Rabu (4/3/2020).

Pemimpin Gereja Katolik itu secara umum kondisinya baik, selain fakta dia kehilangan salah satu paru-parunya karena masalah pernapasan saat masih muda.

Pertama terdeteksi di Wuhan, China, virus dengan nama resmi SARS-cOV-2 tersebut sudah menginfeksi lebih dari 94.000 orang di seluruh dunia.

Sebanyak 3.200 orang meninggal dunia. Meski begitu, lebih dari separuh, atau 51.000 dinyatakan sembuh setlah menerima perawatan.

Negara-negara yang terdampak menerapkan kebijakan ketat untuk menangkal peredarannya. Seperti menutup sekolah hingga melakukan isolasi selama 14 hari.

Baca juga: Muncul Lagi di Hadapan Publik, Paus Fransiskus Mengaku Terserang Demam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com