VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menjalani tes virus corona sejak dikabarkan sakit dengan hasilnya negatif, demikian laporan media Italia.
Pemimpin Gereja Katolik berusia 83 tahun itu segera menjalani "tes" setelah diketahui batuk saat memimpin misa Rabu Abu (26/2/2020).
Saat itu, Paus Fransiskus menunjukkan gejala kedinginan seperti batuk, demam, hingga tenggorokannya terasa nyeri, dilansir Daily Mail Selasa (3/3/2020).
Baca juga: [HOAKS] Paus Fransiskus Positif Terinfeksi Virus Corona
Harian Italia Il Messaggero memberitakan, Paus asal Argentina itu langsung menjalani tes virus corona, di mana hasilnya negatif.
Sejak terlihat batuk dan menyeka hidungnya, Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio itu langsung absen dari publik selama dua hari.
Rumor negatif pun merebak, di mana sebuah portal berita bernama MCM News mengabarkan bahwa Sri Paus dan dua stafnya positif terinfeksi.
Vatikan melalui juru bicaranya, Matteo Bruni, menyanggah rumor tersebut. Bruni menerangkan bahwa Paus hanya mengalami "tidak enak badan".
Kemudian pada Sabtu (29/2/2020), Takhta Suci menyatakan Paus kembali bertugas dengan memimpin misa pagi di kapel Santa Marta, dan melakukan audiensi meski dibatasi.
Dia akhirnya benar-benar muncul ke hadapan publik pada Minggu (1/3/2020), ketika dari Istana Apostolik, dia memimpin Doa Malaikat Tuhan (Angelus).
Kepada umat Katolik yang memadati Lapangan Santo Petrus, dia menuturkan terkena "demam", dan mengaku tidak ikut retreat tahunan.
Baca juga: Paus Fransiskus Muncul untuk Pertama Kalinya sejak Dikabarkan Sakit
Paus Fransiskus dikabarkan sakit di tengah perjuangan Italia menangkal virus yang hingga saat ini, sudah menjangkiti lebih dari 2.000 orang.
Vatikan sampai saat ini belum melaporkan adanya kasus positif. Meski begitu, seorang staf sempat dikarantina sebagai langkah pencegahan.
Staf tersebut disebut terlibat kontak dengan pastor asal Perancis, yang saat ini dia dilaporkan dirawat di rumah sakit Paris.
Negara di dalam Roma itu sudah menerapkan langkah untuk menangkal SARS-Cov-2, nama resmi virus corona, dengan membagikan masker serta sarung tangan ke pegawai.
Mereka juga diimbau untuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak fisik dengan orang-orang yang terlihat menderita gejala SARS-Cov-2.
Sementara umat yang datang diminta untuk tidak membentuk kerumunan besar, dan diminta mengenakan masker jika tengah batuk atau bersin.
Baca juga: Muncul Lagi di Hadapan Publik, Paus Fransiskus Mengaku Terserang Demam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.