Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Susu Cair di Pasaran, Simak Teknik Olahnya 

Kompas.com - 08/07/2023, 12:07 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Susu sapi di pasaran ada berbagai merek dan jenis, terkadang membuat konsumen bingung memilih produk sesuai kebutuhan. 

Khusus susu sapi cair, ada tiga jenis umum di pasaran Indonesia untuk konsumsi sehari-hari, yaitu susu segar pasteurisasi, susu Ultra High Temperature (UHT), dan susu steril. 

Lewat kampanye #StartFresh, Greendfields Indonesia menjelaskan tiga perbedaan susu cair di pasaran, dan mengajak keluarga Indonesia lebih bijak pilih susu yang nutrisinya terjaga. 

Berikut tiga jenis susu cair di pasaran, dibagi berdasarkan teknik pengolahannya.

Baca juga:

1. Susu segar (fresh milk) pasteurisasi

Susu cair ini hanya melewati pemanasan pada suhu rendah dengan rentang 70-125 derajat celcius dengan singkat selama lima detik, sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh. 

Susu jenis ini hanya dapat disimpan kurang dari 40 hari di suhu dingin.

2. Susu Ultra High Temperature (UHT)

Susu jenis ini dipanaskan pada suhu cukup tinggi yaitu 131-145 derajat celcius dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berlebih. 

Kandungan nutrisinya lebih rendah dibandingkan fresh milk pasteurisasi namun umur simpannya lebih lama selama 9-10 bulan.

3. Susu steril

Susu disterilisasi dengan pemanasan suhu tinggi, lebih dari 145 derajat celcius dalam tempo lama, hingga bisa mencapai 40 menit. 

Proses ini tidak hanya membunuh mikroorganisme tetapi juga menyebabkan reaksi kimiawi yang merusak sejumlah gizi alami susu serta perubahan rasa dan tekstur. 

Meski demikian, susu steril memiliki daya simpan paling lama, mencapai 12 bulan. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com