Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Beda Garam Meja dan Garam Laut, Bumbu Wajib Saat Memasak

Kompas.com - 14/06/2023, 18:06 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jenis garam meja dan garam laut tak asing lagi di dunia memasak. Meski sama-sama bumbu masakan, ada perbedaan di antara keduanya.

Proses, tekstur, rasa, hingga komposisi menjadi pembeda antara garam meja dan garam laut. 

Bahkan, saran penggunaan garamnya juga berbeda. Tergantung makanan apa yang akan dimasak. 

Dilansir dari Eating Well, simak perbedaan garam meja dan garam laut berikut ini.

1. Pembuatan garam meja dan garam laut berbeda

Garam meja didapat dari hasil penambangan endapan bawah tanah. Kemudian, diproses hingga kotoran dan mineralnya hilang.

Umumnya, garam meja akan diperkaya dengan yodium untuk mencegah penggumpalan. Jenis mineral ini penting untuk mencegah tiroid.

Berbeda dengan garam meja, garam laut dibuat dengan proses lebih singkat, yakni menguapkan air asin.

Produksi garam laut menghasilkan kandungan mineral, seperti kalsium, magnesium, zat besi, dan potasium dalam jumlah kecil.

Baca juga:

2. Ukuran garam laut lebih besar

garam
PIXABAY/BRUNO garam

Kristal garam laut lebih besar daripada garam meja. Tekstur keduanya pun berbeda.

Garam meja bertekstur sangat halus dan cepat larut, sementara tekstur garam laut agak kasar.

3. Cita rasa dan penggunaan

Kedua jenis garam ini tentu terasa asin. Namun, rasa garam laut disebut lebih kompleks dibandingkan dengan garam meja.

Rasa asin garam meja cukup tajam. Jenis ini cocok digunakan untuk kue, roti, atau makanan lain yang membutuhkan garam dalam jumlah sedikit.

Garam laut paling baik digunakan untuk masakan, khususnya yang dipanggang. Jenis garam ini akan memberi rasa dan lapisan tekstur baru di hidangan.

4. Umur simpan garam laut lebih lama

Garam laut bisa disimpan selamanya. Sementara itu, garam meja memiliki umur simpan dalam jangka waktu tertentu.

Garam meja sebaiknya hanya disimpan maksimal lima tahun karena mengandung yodium dan zat antipenggumpalan.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com