Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Batas Konsumsi Jahe Merah per Hari Menurut Dokter?

Kompas.com - 19/02/2023, 15:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika dibandiingkan dengan jenis jahe lainnya, jahe merah lebih sering dipakai sebagai obat alami.

Baik bentuk jahe merah utuh, bubuk, maupun sirup, empon-empon ini biasa dicampurkan ke dalam minuman, disajikan hangat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Menurut dr. Christian I. Elim, medical consultant, jahe merah memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi.

"Manfaatnya sangat banyak. Bisa menurunkan kadar gula darah, asam urat, dan antipenuaan," kata Christian dalam acara Redgin Coffee Mocktail Showcase, Selasa (14/2/2023).

Namun, mengonsumsi jahe merah tidak boleh sembarangan untuk merasakan semua khasiatnya.

Ada batas mengonsumsi jahe merah yang disarankan oleh Christian, yakni berkisar dua hingga empat gram per hari.

Anak-anak hanya boleh mengonsumsi dua gram jahe apa saja per hari. Sementara untuk orang dewasa, konsumsi jahe merah yang disarankan adalah kurang dari empat gram per hari.

Baca juga:

Ilustrasi jahe merah. SHUTTERSTOCK/SALAHUDDIN PALU Ilustrasi jahe merah.

"Ibu menyusui yang ingin mengonsumsi jahe harus konsultasi dulu dengan dokter," ujar Christian. 

Christian mengatakan, mengonsumsi jahe merah atau jahe lainnya dengan takaran lebih dari yang disarankan, bisa saja menimbulkan dampak negatif pada tubuh.

Terlalu banyak mengonsumsi jahe merah sebanyak satu atau dua kali, masih bisa dianggap aman.

"Namun, kalau sudah berlebihan, orang yang awalnya gak ada penyakit lambung bisa jadi muncul penyakit lambung karena jahe itu pedas," jelasnya.

Itu sebabnya, Christian menyarankan untuk mengonsumsi jahe merah sesuai dosis yang disarankan.

Jika sebelumnya sudah memiliki penyakit lambung, sebaiknya tanya dokter terlebih dulu untuk memastikan keamanannya.

"Bukan cuma jahe merah, produk herbal apa saja, herbal itu kita konsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi tetap memiliki efek samping meskipun lebih rendah daripada obat-obatan kimia," pungkasnya.

 

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com