Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Kompas.com - 16/04/2024, 16:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sementara Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mengatakan negara-negara Barat sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Iran.

Baca juga: Israel Disebut Batal Balas Iran Setelah Netanyahu Ditelepon Biden

Skenario serangan balasan Israel

Dikutip dari Foreign Policy, setidaknya ada tiga kemungkinan skenario serangan balasan yang akan dilakukan Israel kepada Iran.

1. Menyerang program nuklir Iran

Iran diketahui sebagai salah satu negara yang memiliki teknologi nuklir yang dapat dikembangkan untuk pembuatan senjata. Hal ini membuat fasilitas nuklir Iran menjadi target menarik bagi Israel.

“Jika Israel benar-benar merespons Iran, tindakannya bisa sama pentingnya dengan menyerang fasilitas senjata nuklir Iran atau menyerang basis industri pertahanan mereka,” ungkap mantan pejabat pertahanan AS Michael Mulroy.

Namun, tindakan ini berisiko gagal karena salah satu fasilitas nuklir terbesar Iran di Natanz berada di pegunungan dalam sehingga mungkin sulit ditembus. Selain itu, serangan yang gagal dapat membuat Iran beralih meluncurkan nuklirnya ke lawan.

Di sisi lain, serangan ini dapat menarik dukungan negara-negara Arab dan kelompok militer seperti Hizbullah di Lebanon ke Iran.

2. Menargetkan fasilitas militer Iran

Skenario lain, Israel dapat menyerang sasaran di wilayah Iran yang tidak terkait langsung dengan program nuklir atau menargetkan para pemimpin militer di sana. Israel juga dapat menyerang situs militer, gudang senjata dalam negeri, atau markas besar IRGC.

Sayangnya, tindakan ini dapat memicu eskalasi lebih besar di wilayah tersebut. Serangan itu juga membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menargetkan pemimpin militer Iran yang bersembunyi.

3. Menargetkan proksi Iran dan serangan siber

Alternatif serangan lain yang dilakukan Israel dapat dengan menargetkan proksi Iran di Timur Tengah atau melakukan serangan siber terhadap Iran.

Proksi Iran adalah kelompok-kelompok militer yang bekerja sama ataupun memiliki sekutu dengan Iran. Kelompok ini seperti Hamas, Hizbullah, Houthi, dan beberapa kelompok lainnya.

Serangan ke kelompok militer ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi mereka. Namun, Israel juga akan rugi jika melakukan perang besar-besaran.

Baca juga: 4 Potensi Dampak Serangan Iran ke Israel bagi Perekonomian Indonesia

Hal yang jadi pertimbangan Israel

Terpisah, peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional Israel yang berfokus pada Iran, Raz Zimmit menyatakan, ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan Israel sebelum menyerang Iran.

“Pertama, bagaimana Iran akan merespons, karena mereka telah dengan jelas menyatakan bahwa pembalasan Israel akan ditanggapi dengan reaksi yang lebih keras,” katanya, dilansir dari The Guardian.

“Kedua, posisi AS. Biden tidak tertarik pada eskalasi dan ingin mengakhiri pertarungan ini," tambah dia.

"Dan ketiga, sejak (konflik Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023), Israel berusaha menghindari pembukaan front baru sehingga mereka dapat fokus memerangi Hamas di Gaza," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com