Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Malam Lailatul Qadar Menurut Perhitungan Imam Ghazali

Kompas.com - 31/03/2024, 10:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa bagi umat Islam yang ada dalam bulan Ramadhan.

Lailatul Qadar secara harfiah memiliki arti malam ketetapan, yang diyakini menjadi waktu di mana Allah menetapkan turunnya Al Quran untuk pertama kalinya.

Meski tak ada yang tahu kapan turunnya Lailatul Qadar, sejumlah ulama telah membuat kaidah atau cara menghitung perkiraan jatuhnya malam yang lebih baik dari seribu malam itu.

Salah satunya adalah seorang ulama dan filsuf Islam kelahiran Tus, Iran (dulu bagian dari Kekaisaran Persia), Imam Ghazali.

Lantas, kapan perkiraan malam Lailatul Qadar menurut Imam Ghazali?

Baca juga: Puasa Setengah Hari dan Sengaja Batal, Bagaimana Hukumnya?


Perkiraan jatuhnya malam Lailatul Qadar 2024

Malam Lailatul Qadar identik dengan malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Merujuk I'anatu at-Thalibin, seperti dilansir Kompas.com, Imam Ghazali mengatakan bahwa waktu turunnya Lailatul Qadar dapat diketahui dari hari permulaan Ramadhan.

Berikut perinciannya:

  • Jika awal Ramadhan jatuh pada Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar akan turun pada malam 29 Ramadhan
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada Senin, maka Lailatul Qadar akan turun pada malam 21 Ramadhan
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar akan turun pada malam 27 Ramadhan
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada Kamis, maka Lailatul Qadar akan turun pada malam 25 Ramadhan
  • Jika awal Ramadhan jatuh pada Sabtu, maka Lailatul Qadar akan turun pada malam 23 Ramadhan.

Lantaran pemerintah Indonesia menetapkan awal Ramadhan 2024 jatuh pada Selasa (12/3/2024), Lailatul Qadar berpotensi jatuh pada malam 27 Ramadhan atau bertepatan dengan Sabtu (6/4/2024) malam.

Namun, kaidah tersebut bisa berpeluang benar dan salah karena tidak ada yang tahu secara pasti kapan turunnya Lailatul Qadar.

Baca juga: Kapan Malam Nuzulul Quran 2024? Ini Sejarah, Keistimewaan, dan Amalan yang Dianjurkan

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Dikutip dari lamab Lembaga Fatwa Mesir, mantan Mufti Besar Mesir Syekh Ali Jum'ah Muhammad mengatakan, banyak ulama berbeda pendapat dalam menentukan Lailatul Qadar.

Kendati demikian, dia berharap agar umat Islam tetap menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan, bukan terbatas pada malam ganjil.

Hal tersebut sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA:

"Rasulullah SAW bersabda: 'Barang siapa yang menghidup-hidupkan (dengan beribadah) malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni'."

Baca juga: 5 Alasan Tak Dianjurkan Minum Kopi Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com