Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah yang Terdampak Kebakaran Gudang Amunisi TNI AD di Bogor

Kompas.com - 30/03/2024, 22:51 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gudang Amunisi Daerah Kodam Jaya/Jayakarta milik TNI AD meledak dan terbakar pada Sabtu (30/3/2024) malam.

Kapolsek Gunung Putri AKP Didin Komarudin mengatakan bahwa ledakan terjadi pukul 18.05 WIB dan 18.15 WIB.

Menurut keterangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ciangsana, Sukanta Lesmana selaku saksi mata, ledakan tersebut berlangsung beruntun dan tidak berhenti.

"Diduga ada delapan bunker yang terjadi ledakan dalam kejadian tersebut," ujar Didin kepada Kompas.com, Sabtu malam.

Baca juga: Penjelasan Kadispenad soal Ledakan Gudang Amunisi TNI AD di Bogor

Wilayah yang terdampak ledakan Gudang Amunisi TNI AD

Didin menjelaskan, dampak ledakan Gudang Amunisi TNI AD merambah ke perumahan kota wisata cluster, seperti Nebraska, Visalia, Missipi, dan Miami.

Dari hasil keterangan di sekitar TKP, saksi mata juga mengungkapkan bahwa rumahnya  berdekatan dengan lokasi ledakan, hanya berjarak sekitar 10 meter.

"Akibatnya, warga sekitar, termasuk warga dari Kampung Parung Pinang, terpaksa melakukan evakuasi," jelas Didin.

Ia menerangkan bahwa pintu masuk Gudang Amunisi TNI AD berasal dari Pangkalan 5, Bantar Gebang, Bekasi.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab pasti ledakan atau apakah ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Didin menambahkan, kepolisian serta instansi terkait akan memastikan keselamatan dan keamanan wilayah tersebut.

"Pihak berwenang telah melakukan investigasi lebih lanjut terkait kejadian ini," ungkap Didin.

Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Gudang Amunisi TNI AD di Bogor Terbakar

Penjelasan Pangdam Jaya

Sementara itu, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya Mayjen Mohamad Hasan mengatakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 18.05 WIB.

Lokasi persis kebakaran berada di Gudang Nomor 6 yang digunakan untuk menyimpan amunisi yang sudah kedaluwarsa.

Hasan menjelaskan, pada Sabtu petang pihaknya sempat menemukan indikasi asap di gudang tersebut.

Temuan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh tim piket namun kemudian terjadilah ledakan yang disertai kebakaran.

"Gudang nomor 6 itu berisi amunisi-amunisi yang sudah kedaluwarsa dan pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani oleh Kodam Jaya," kata Hasan dikutip dari Kompas TV, Sabtu.

Lebih lanjut, Hasan menduga bahwa Gudang Amunisi Daerah terbakar disebabkan oleh bahan kimia pada amunisi yang sudah kedaluwarsa dalam kondisi labil dan tidak terpakai.

Ia menyampaikan, sebelum kebakaran terjadi, amunisi di gudang tersebut dalam proses dikumpulkan dan dirapikan satu per satu.

"Sampai dengan saat ini kami sudah mengecek seluruh lokasi, kita tidak ada korban jiwa. Kami tegaskan tidak ada korban jiwa walaupun kami tidak bisa langsung masuk ke lokasi," imbuh Hasan.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Kebakaran Smelter di PT ITSS Bertambah Jadi 16 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com