Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbentuk Asli Bulat, Mengapa Bintang Digambarkan Bersudut Lima?

Kompas.com - 31/03/2024, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bintang adalah salah satu benda langit yang mampu memancarkan cahaya dan memproduksi energi sendiri, seperti Matahari.

Baik dalam buku gambar anak, hiasan pohon Natal, maupun tanda jasa anggota militer, bintang digambarkan sebagai bidang yang memiliki lima sisi runcing.

Hal tersebut pun tak jarang mengecoh masyarakat yang menganggap bentuk bintang asli mempunyai lima sisi.

Bahkan, sejumlah orang menganggap bahwa Matahari yang menjadi pusat Tata Surya bukan termasuk bintang karena bentuknya.

Padahal, Matahari dan bintang lainnya berbentuk bulat seperti bola dan tidak memiliki sudut maupun sisi.

Lantas, mengapa bintang digambarkan bersudut lima?

Baca juga: Teleskop James Webb Temukan Bukti Bintang Pertama di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Terjauh


Alasan bintang digambarkan bersudut lima

Alasan bintang selalu digambarkan sebagai benda runcing dengan lima sisi tidak lepas dari mata manusia yang benar-benar melihatnya seperti benda bersudut.

Bukan hanya manusia, hampir semua makhluk hidup bermata juga menyaksikan bentuk bintang serupa.

Dilansir dari Science ABC, cahaya berperilaku seperti sebuah partikel yang dikenal sebagai foton, yang mampu bergerak dalam jalur lurus. Namun, di lain waktu, cahaya bergerak seperti gelombang.

Fenomena tersebut dinamakan dualisme, yakni saat cahaya dapat berbentuk gelombang dan partikel.

Artinya, cahaya dapat bersifat sebagai gelombang yang kontinu (berkelanjutan), tetapi juga dapat bersifat sebagai partikel yang diskret (terpisah).

Baca juga: Mengenal Galaksi, Sistem Bintang yang Membentuk Alam Semesta

Sifat dualisme cahaya tidak dapat muncul secara bersamaan. Ketika cahaya berperilaku sebagai gelombang, maka cahaya hanya bersifat sebagai gelombang.

Sebaliknya, ketika cahaya berperilaku sebagai partikel, cahaya hanya bersifat sebagai partikel.

Berkat karakteristiknya seperti gelombang, saat cahaya yang dipancarkan dari suatu benda amat jauh mencapai benda lain, gelombangnya akan dipantulkan atau dibengkokkan sedikit.

Pembengkokan gelombang akan menghasilkan berbagai pola pada apa pun benda atau lokasi tempatnya jatuh.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com