Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Orang AS Terkena Sindrom Langka, Melihat Wajah Orang Lain Jadi Mirip Setan

Kompas.com - 27/03/2024, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

“Itu agak menjauhkan saya dari orang lain. Saya berusaha untuk tidak membiarkannya karena saya tahu apa itu PMO. Namun saya masih merasa tidak sedekat dulu dengan orang lain," ceritanya, dikutip dari CNN Health.

Meski mengalami kejadian mengerikan, kondisi yang Victor alami sangat bermanfaat dalam dunia kesehatan. Para dokter jadi dapat memahami kondisi tersebut dengan lebih baik.

“Kami berharap hal ini berdampak besar pada cara pandang masyarakat tentang PMO, terutama agar mereka dapat memahami betapa parahnya PMO,” kata psikolog Antonio Mello yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Dilansir dari Science News, Antonio menyatakan temuan tersebut dapat membuat ahli saraf dapat lebih mudah mendiagnosis dan menangani kondisi terkait sindrom PMO.

Sebagai sindrom langka, pasien PMO kurang dipahami orang lain. Mereka mengalami penglihatan terdistorsi yang berbeda. Mereka juga bisa bertindak aneh dengan menghindar bertemu orang lain.

Baca juga: Ratu Malaysia Ingin Adopsi Bocah Sindrom Manusia Serigala, Apa Itu?

Penyebab sindrom PMO

Psikolog kognitif dan ahli saraf di Dartmouth College Aria Bendix menyatakan, dokter sering salah mengira PMO sebagai kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia atau psikosis. Ini karena penderita memiliki gejala yang mirip.

"(Namun pasien PMO) tidak berpikir bahwa dunia benar-benar terdistorsi. Mereka hanya menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan penglihatan mereka,” kata dia.

Sayangnya, persamaan gejala tersebut membuat penderita PMO takut dianggap mengalami gangguan kejiwaan oleh orang lain.

Bagi banyak penderita PMO, gejala penglihatan yang terdistorsi hilang dalam hitungan hari atau minggu. Namun pasien seperti Victor mungkin mengalaminya selama bertahun-tahun.

Hingga saat ini, penyebab PMO belum jelas. Namun, para peneliti menduga hal ini disebabkan masalah di bagian otak yang menangani pemrosesan wajah.

Beberapa pasien mengalami PMO setelah menderita stroke, infeksi, tumor, atau trauma kepala. Ada juga pasien yang mengalami kondisi tersebut secara spontan atau tanpa alasan.

Terkait kondisi Victor, ada dua kemungkinan penyebab dia mengalami PMO. Pertama, bisa disebabkan karena dia sempat mengalami keracunan karbon monoksida empat bulan sebelum terdiagnosis.

Dia juga pernah menderita cedera kepala parah setelah terjatuh dan kepalanya terbentur tanah satu dekade sebelumnya.

Untungnya, Victor mampu memperbaiki sindrom tersebut dengan pengobatan. Dia harus menyesuaikan cahaya di sekitarnya menjadi warna hijau agar bisa melihat wajah secara normal.

Untuk itu, Victor dapat melihat dengan normal jika menggunakan kacamata berwarna hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Tren
Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Tren
Bisa Gratis, Ini 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Bisa Gratis, Ini 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Tren
Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Tren
Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Tren
Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com