“Itu agak menjauhkan saya dari orang lain. Saya berusaha untuk tidak membiarkannya karena saya tahu apa itu PMO. Namun saya masih merasa tidak sedekat dulu dengan orang lain," ceritanya, dikutip dari CNN Health.
Meski mengalami kejadian mengerikan, kondisi yang Victor alami sangat bermanfaat dalam dunia kesehatan. Para dokter jadi dapat memahami kondisi tersebut dengan lebih baik.
“Kami berharap hal ini berdampak besar pada cara pandang masyarakat tentang PMO, terutama agar mereka dapat memahami betapa parahnya PMO,” kata psikolog Antonio Mello yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Dilansir dari Science News, Antonio menyatakan temuan tersebut dapat membuat ahli saraf dapat lebih mudah mendiagnosis dan menangani kondisi terkait sindrom PMO.
Sebagai sindrom langka, pasien PMO kurang dipahami orang lain. Mereka mengalami penglihatan terdistorsi yang berbeda. Mereka juga bisa bertindak aneh dengan menghindar bertemu orang lain.
Baca juga: Ratu Malaysia Ingin Adopsi Bocah Sindrom Manusia Serigala, Apa Itu?
Psikolog kognitif dan ahli saraf di Dartmouth College Aria Bendix menyatakan, dokter sering salah mengira PMO sebagai kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia atau psikosis. Ini karena penderita memiliki gejala yang mirip.
"(Namun pasien PMO) tidak berpikir bahwa dunia benar-benar terdistorsi. Mereka hanya menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan penglihatan mereka,” kata dia.
Sayangnya, persamaan gejala tersebut membuat penderita PMO takut dianggap mengalami gangguan kejiwaan oleh orang lain.
Bagi banyak penderita PMO, gejala penglihatan yang terdistorsi hilang dalam hitungan hari atau minggu. Namun pasien seperti Victor mungkin mengalaminya selama bertahun-tahun.
Hingga saat ini, penyebab PMO belum jelas. Namun, para peneliti menduga hal ini disebabkan masalah di bagian otak yang menangani pemrosesan wajah.
Beberapa pasien mengalami PMO setelah menderita stroke, infeksi, tumor, atau trauma kepala. Ada juga pasien yang mengalami kondisi tersebut secara spontan atau tanpa alasan.
Terkait kondisi Victor, ada dua kemungkinan penyebab dia mengalami PMO. Pertama, bisa disebabkan karena dia sempat mengalami keracunan karbon monoksida empat bulan sebelum terdiagnosis.
Dia juga pernah menderita cedera kepala parah setelah terjatuh dan kepalanya terbentur tanah satu dekade sebelumnya.
Untungnya, Victor mampu memperbaiki sindrom tersebut dengan pengobatan. Dia harus menyesuaikan cahaya di sekitarnya menjadi warna hijau agar bisa melihat wajah secara normal.
Untuk itu, Victor dapat melihat dengan normal jika menggunakan kacamata berwarna hijau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.