Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cek Kepadatan Lalu Lintas via Google Maps, Berguna untuk Mudik Lebaran

Kompas.com - 26/03/2024, 21:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat dapat melihat atau mengecek kepadatan lalu lintas yang akan dilalui melalui Google Maps.

Google Maps adalah salah satu layanan yang dikembangkan oleh Google untuk melihat peta terkini di seluruh dunia.

Dengan layanan, masyarakat bisa mengetahui ruas jalan mana saja yang sedang macet, sehingga bisa mencari alternatif jalan lain.

Layanan Google Maps ini sangat penting untuk perjalanan jarak jauh, khusus pada masa mudik Lebaran 2024.

Lantas, bagaimana cara mengecek kepadatan lalu lintas vis Google Maps?

Baca juga: Begini Cara Melihat Google Maps Berdasarkan Tahun, Bisa Kembali ke Masa Lalu

Cara cek kepadatan lalu lintas di Google Maps

Dikutip dari Business Insider, berikut cara mengecek kepadatan lalu lintas di Google Maps melalui ponsel:

  1. Buka aplikasi Google Maps di ponsel
  2. Ketuk ikon “Overlay” atau “Hamparan” di dekat pojok kanan atas yang berbentuk seperti tumpukan kotak
  3. Pada bagian “Detail Peta” di pop-up, ketuk "Lalu Lintas”
  4. Muncul dengan indikasi tingkat kepadatan lalu lintas ditandai warna hijau untuk jalan yang lengang, kuning, oranye, dan merah untuk jalan padat kendaraan.

Selain itu, pengguna juga bisa menggunakan fitur ini dengan menggabungkan fitur penunjuk arah di Google Maps, berikut caranya:

  1. Buka Google Maps dan pastikan telah diizinkan untuk mengakses fitur lokasi
  2. Buat rute perjalanan dari lokasi keberangkatan ke lokasi tujuan
  3. Klik ikon “Overlay”, lalu lakukan hal serupa seperti di atas.

Baca juga: Cara Menambah Jalan Baru di Google Maps, Mudah Bisa lewat Ponsel

Ada informasi contraflow dan one way

Dalam rangka mensukseskan arus mudik dan balik Lebaran 2024, Korlantas Polri telah berkolaborasi dengan Google Maps untuk menyiapkan informasi data jalan yang tepat dan cepat.

Kasubag Dalops Bag Ops Korlantas Polri AKBP Renaldi menjelaskan, kerja sama ini membantu pemudik untuk membaca peta di Google Maps dalam memandu perjalanan mudik dan balik lebaran.

“Kita sudah melaksanakan kegiatan roundtable bersama dengan Google Indonesia, di mana nanti kita melaksanakan kegiatan pengamanan yang nanti adanya rekayasa arus lalu lintas kemudian adanya pengalihan arus dan itu juga akan terpampang jelas nanti di fitur-fitur yang ada di Google,” ujar AKBP Renaldi, dilansir dari laman resmi Polri, Kamis (21/3/2024).

Sehingga, Google Maps nantinya akan menampilkan informasi real time mengenai situasi lalu lintas, seperti:

Baca juga: Daftar 7 Program Mudik Gratis Lebaran 2024 yang Masih Dibuka

  • Pengalihan arus
  • Buka-tutup arus
  • Contraflow
  • Sistem one way.

Strategic Partnerships Development Manager Google Maps Galuh Rohmah mengungkapkan, kerja sama ini akan sangat membantu masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik.

“Untuk Google Maps sendiri priotitas kami adalah membantu pemerintah dalam mengaplikasikan peraturan-peraturan rekayasa lalu lintas yang diberikan untuk dapat di akses di Google Maps," ucap Galuh.

"Sehingga kami berusaha membantu masyarakat atau pemudik melakukan aktivitas mudik dengan nyaman, aman dan juga dengan lancar,” sambungnya.

Diprediksi, jumlah pemudik Lebaran 2024 akan mencapai 193 juta orang. Untuk pengamanan mudik, Korlantas Polri pun akan melakukan operasi Ketupat 2024 mulai 4–16 April 2024.

Baca juga: Cara Menambahkan Alamat Tempat Baru ke Google Maps

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com