Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terisolasi dari Dunia Luar, Peneliti di Antartika Mulai Mengembangkan Aksen Baru

Kompas.com - 27/02/2024, 09:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Isolasi mengembangkan aksen hingga bahasa baru

Eksperimen di Antartika memberikan gambaran akan sesuatu yang berkali-kali terjadi sepanjang sejarah umat manusia.

Saat sekelompok orang terputus satu sama lain, maka aksen, dialek, dan bahkan bahasa mereka akan menjadi berbeda.

Dalam skala besar, menurut para peneliti, eksperimen ini dapat memberikan wawasan tentang mengapa aksen bahasa Inggris di Amerika dan di Inggris berbeda.

Profesor fonetik di Ludwig Maximilian University of Munich, Jonathan Harrington mengungkapkan, enam bulan bukanlah waktu yang lama, sehingga hanya sedikit pergeseran aksen yang ditemukan.

"Jadi kami melihat perubahan yang sangat, sangat kecil. Namun, kami menemukan beberapa huruf vokal telah bergeser," kata Harrington.

Alasan pergeseran ini mengungkapkan kemungkinan mekanisme dasar bagaimana manusia menangkap aksen sepanjang hidupnya.

"Saat kita berbicara satu sama lain, kita menghafalkan ucapan tersebut dan hal itu berdampak pada produksi ucapan kita sendiri," ucap Harrington.

Akibatnya, manusia mengirimkan dan menulari cara mengucap satu sama lain setiap kali berinteraksi dengan orang lain.

"Studi ini menunjukkan bahwa jika Anda mengisolasi sekelompok individu, maka mereka akan mulai menunjukkan awal dari aksen lisan baru yang bentuknya sangat bergantung pada karakteristik aksen penutur yang masuk ke dalam campuran tersebut," ungkap Harrington.

Para peneliti pun memperkirakan, fenomena serupa akan terjadi jika sekelompok astronot melakukan misi menetap di Mars.

Jika manusia berhasil melakukan perjalanan ke Planet Merah dan membangun koloni di sana, kontak dekat dan isolasi mereka kemungkinan besar akan menumbuhkan aksen baru.

Selama beberapa generasi, aksen tersebut dapat menjadi sangat berbeda dari aksen yang ada di Bumi. Setelah berabad-abad, mungkin bahasa Mars yang baru pun dapat berkembang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com