KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video yang menampilkan kawanan kambing tampak seperti hewan-hewan di kebun binatang.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @pakpet.channel pada Jumat (23/2/2024), kawanan kambing itu dicat warna-warni hingga menyerupai singa, harimau, macan, dan zebra.
Adalah Arie Dwi, pria asal Situbondo, Jawa Timur yang merekam dan mengecat kambing-kambingnya itu.
Melalui unggahan video itu, Arie menarasikan kawanan kambing itu merupakan hewan yang ada di kebun binatang baru Situbondo.
"Ini kebun binatang terbaru yang ada di Situbondo. Nah, ini binatang-binatangnya. Singa jantan yang paling besar dan zebra-zebranya. Itu harimau lagi duduk dan macan tutulnya," kata Arie dalam video.
Hingga Senin (26/2/2024), video tersebut telah ditonton lebih dari 9,1 juta kali dan disukai lebih dari 900.000 warganet.
Lantas, bagaimana kisah di balik video "hewan di kebun binatang" itu?
Baca juga: Cerita Nadya, WNI yang Memilih Tinggal di Karavan dan Hidup Nomaden untuk Jelajahi Eropa
Kepada Kompas.com, Arie mengatakan bahwa lokasi kambing-kambing itu berada di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Menurutnya, kambing tersebut merupakan hasil pemberian investor terhadap pengelola wisata yang berada di desa tersebut.
Hingga saat ini, sudah 16 kambing bermotif dan satu kambing yang masih polos karena baru datang.
Awalnya, Arie mengaku hanya iseng mengecat kambing-kambing tersebut menjadi mirip hewan di kebun binatang.
Tujuannya agar hewan tersebut lebih mudah terlihat saat bermain di area perkebunan luas.
Namun, niat tersebut kemudian berubah. Dia memutuskan mengecat kawanan kambing itu menyerupai motif hewan lain. Hal ini dilakukan supaya tidak mudah ditiru orang lain.
Baca juga: Viral, Foto Penjual Soto Berjualan Pakai Apple Vision Pro, Ini Penjelasan Pemilik Warung
Selain itu, pengecatan kambing itu juga diharapkan bisa mencegah pencurian kambing-kambing tersebut.
"Tujuannya untuk mengantisipasi tindak kejahatan juga karena kambing-kambing tersebut itu kan dilepaskan berkeliaran di area perkebunan jadi supaya kalau ada orang yang berniat jahat akan berpikir ulang," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/2/2024).