Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Asinahu, Sungai di Maluku yang Dikeramik dan Mengalir di Antara Rumah Warga

Kompas.com - 26/02/2024, 18:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sungai Asinahu atau Air Asinahu menarik perhatian warganet usia fotonya viral di media sosial.

Hal ini berawal dari unggahan foto Air Asinahu yang dibagikan warganet melalui akun media sosial X @tanyakanrl, Minggu (25/2/2024).

Dalam foto yang dibagikan, tampak banyak warga mencuci baju dan berenang di aliran sungai yang melintas di antara rumah mereka.

Bahkan, tepian sungai sudah dalam kondisi keramik, layaknya sebuah kolam renang.

"Walaupun desanya kecil, tapi syukur sungainya sudah dikeramik...enak nya," tulis pengunggah.

Lalu, seperti apa Sungai Asinahu atau Air Asinahu yang ramai diperbincangkan warganet itu?

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Sungai Indonesia yang Wajib Dikunjungi


Mengenal Air Asinahu

Sungai bernama Air Asinahu berlokasi di Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Air Asinahu memiliki  air berwarna hijau kebiruan yang mengalir di tepi rumah warga. Sungai tersebut dipasang keramik biru di pinggirannya, sehingga tampak seperti kolam pemandian.

Meski tepi sungai dipasang keramik, bagian dasar Air Asinahu tetap dibiarkan berupa bebatuan dasar sungai.

Berdasarkan jurnal karya mahasiswa Universitas Udayana Bali berjudul Problems with the Implementation of Community Based Tourism (CBT) in Ecotourism Development in Sawai Village, North Seram, Central Maluku, Air Asinahu mempunyai rasa sedikit asin.

Rasa asin tersebut karena alirannya bermuara ke laut. Saat laut pasang, air akan balik mengalir ke Air Asinahu sehingga terasa sedikit asin.

Batas antara air sungai yang tawar dan air laut asin bahkan dapat terlihat jelas saat pagi hari.

Baca juga: 5 Desa Ini Seperti Negeri Dongeng di Dunia Nyata

Alasan dinamai Asinahu

Air Asinahu, Sawai, Maluku Tengahhttps://www.instagram.com/itammanis_/ Air Asinahu, Sawai, Maluku Tengah
Diberitakan Kompas.com (20/5/2023), salah satu warga setempat bernama Mey Liem menjelaskan, air sungai tersebut bersumber dari mata air di hulu sungai.

Dari mata air itu kemudian mengalir melewati Air Asinahu yang tidak terlalu panjang dan bermuara langsung ke laut.

"Ketinggian air sungai bisa berubah-ubah tergantung dengan pasang surut air laut. Jadi, saat air pasang, permukaan air sungai akan naik, begitu pula sebaliknya,” jelas Mey.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com