KOMPAS.com - Ikan tongkol adalah salah satu ikan dengan kandungan gizi melimpah yang mudah dijumpai masyarakat Indonesia.
Ikan yang masih satu keluarga dengan tuna ini umumnya berukuran sedang dengan panjang sekitar 60 sentimeter.
Memiliki bentuk tubuh langsing memanjang, daging tongkol pada dasarnya berwarna agak gelap.
Namun, dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/6/2021), warna daging ikan tongkol akan berubah menjadi putih saat dimasak.
Jika dibandingkan ikan kebanyakan, daging ikan tongkol pun jauh lebih padat dan nikmat diolah menjadi gulai atau atau ditumis dengan siraman bumbu.
Lantas, apa saja manfaat ikan tongkol dan efek sampingnya? Simak artikel berikut.
Baca juga: Ikan Merah Vs Ikan Putih, Mana yang Lebih Menguntungkan bagi Tubuh?
Konsumsi ikan tongkol dapat membantu memenuhi asupan gizi yang ditubuhkan tubuh setiap harinya.
Tidak hanya itu, bahan pangan hewani ini juga memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh.
Berikut manfaat ikan tongkol untuk setiap orang yang mengonsumsinya:
Ikan tongkol adalah sumber protein hewani dengan harga terjangkau untuk memenuhi angka kebutuhan protein harian.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 100 gram daging tongkol menawarkan sekitar 13,7 gram protein.
Kandungan protein satu porsi ikan tersebut dapat mencukupi sekitar 22 persen rata-rata kebutuhan protein harian orang dewasa.
Protein merupakan nutrisi makro yang berperan penting dalam pertumbuhan, perbaikan, serta pemeliharaan sel-sel dalam tubuh.
Protein penting untuk membangun sel dan jaringan baru guna menggantikan yang sudah rusak.
Selain itu, nutrisi ini juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan atau imun, serta menguatkan tulang dan otot.
Selain protein, manfaat ikan tongkol termasuk mencukupi kebutuhan mineral makro, nutrisi mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak lebih dari 100 miligram.
Tongkol berukuran 100 gram setidaknya mengandung lima mineral dengan jumlah melimpah, yakni 606 miligram fosfor, 227 miligram kalium, 202 miligram natrium, dan 92 miligram kalsium.
Kandungan mineral mikro pada bahan pangan ini juga tak kalah beragam, antara lain 1,7 miligram zat besi, 0,20 miligram tembaga, dan 1,6 miligram seng.